Siapa bilang melakukan pekerjaan yang Anda suka ‘otomatis’ membuat hidup Anda berjalan mulus? Seperti halnya pekerjaan Anda sebelumnya, Karier yang Anda rasa tepat pun tidak selalu akan berjalan sesuai harapan Anda. Berikut tip melewati ‘badai’ di karier kedua:
1. Pilih karier yang memang Anda inginkan.
Bukan terjerumus keadaan ataupun paksaan dari pihak lain. Yakinkan diri Anda, ini adalah karier yang Anda pilih untuk ‘kenikmatan’ pribadi. Menurut Mario Teguh, “Karier kedua bukanlah pekerjaan sampingan, karena karier kedua adalah tangga naik pelayanan yang berasal dari hati kita, memenuhi pikiran kita, dan menggunakan semua kekuatan kita.” Saat memilih karier kedua, Anda dengan sadar – tanpa paksaan - memilih ingin melakukan sesuatu untuk diri Anda ataupun orang lain,yang berbeda atau lepas dari keharusan bekerja untuk orang lain. Dengan menyadari sepenuhnya karier berada dalam kontrol Anda, stres pekerjaan pun menjadi lebih ringan karena risiko yang timbul berujung pada hasil yang memang Anda impikan. seperti kata pepatah, “follow your passion, and the rest will follow.”
Bukan terjerumus keadaan ataupun paksaan dari pihak lain. Yakinkan diri Anda, ini adalah karier yang Anda pilih untuk ‘kenikmatan’ pribadi. Menurut Mario Teguh, “Karier kedua bukanlah pekerjaan sampingan, karena karier kedua adalah tangga naik pelayanan yang berasal dari hati kita, memenuhi pikiran kita, dan menggunakan semua kekuatan kita.” Saat memilih karier kedua, Anda dengan sadar – tanpa paksaan - memilih ingin melakukan sesuatu untuk diri Anda ataupun orang lain,yang berbeda atau lepas dari keharusan bekerja untuk orang lain. Dengan menyadari sepenuhnya karier berada dalam kontrol Anda, stres pekerjaan pun menjadi lebih ringan karena risiko yang timbul berujung pada hasil yang memang Anda impikan. seperti kata pepatah, “follow your passion, and the rest will follow.”
2. Jangan malas belajar.
Memulai sesuatu yang baru berarti belajar baru lagi. Anda dihadapkan pada situasi menjadi ‘pemula’ lagi dan mengharuskan Anda untuk mempelajari sesuatu dari dasar lagi. Bagi sebagian orang, hal ini justru sangat menyenangkan, karena dapat mempelajari sesuatu yang baru dan mungkin sesuatu yang memang menjadi minat mereka. Jadikan diri Anda seperti itu, ilmu bisa Anda dapatkan dari mana saja; buku, internet, hingga lewat jejaring bisnis.
Memulai sesuatu yang baru berarti belajar baru lagi. Anda dihadapkan pada situasi menjadi ‘pemula’ lagi dan mengharuskan Anda untuk mempelajari sesuatu dari dasar lagi. Bagi sebagian orang, hal ini justru sangat menyenangkan, karena dapat mempelajari sesuatu yang baru dan mungkin sesuatu yang memang menjadi minat mereka. Jadikan diri Anda seperti itu, ilmu bisa Anda dapatkan dari mana saja; buku, internet, hingga lewat jejaring bisnis.
3. Manejemen stres.
Memulai segala sesuatu yang baru berarti meninggalkan kenyamanan yang selama ini sudah Anda rasakan. Lingkungan baru, tanggung jawab baru, risiko berbeda hingga wajar jika Anda merasa khawatir. Ini saatnya Anda menantang kembali diri Anda. Jangan keburu takut, siapa tau Anda justru menemukan tantangan yang mengasyikkan di depan sana.
4. Perluas jaringan.
Mulailah perluas jejaring Anda. Jangan takut bergaul dengan orang-orang baru, karena selain memiliki prospek untuk bekerja sama dengan Anda, mereka juga bisa memberi masukan ilmu yang Anda perlukan. Namun jangan lupakan jaringan kawan dan relasi bisnis Anda di karier sebelumnya. Anda tidak akan pernah tahu suatu saat mereka akan memberikan bantuan berarti untuk karier kedua Anda.
5. Persiapkan kesehatan.
Saat memilih karier kedua, Anda mungkin telah berada di usia yang tidak lagi muda dan kesehatan yang mulai menurun. Sebaiknya Anda mempersiapkan diri dan kenali limit tubuh Anda agar tidak membawa kerugian dikemudian hari. Work smart, bukan work hard.
Ayumi Tanggo