Setiap orang punya alasan masing-masing hingga akhirnya berselingkuh dari pasangannya.
Menurut para pakar psikologi, umumnya perselingkuhan terjadi dari kombinasi faktor dari dalam diri sendiri, pasangan, maupun kondisi hubungan perkawinan.
Seandainya Anda merasa mulai mengalami hal berikut, atau sebaliknya pasangan Anda yang mulai terlihat seperti ini, segera diskusikan dengan konselor perkawinan; jika memang ingin mempertahankan perkawinan Anda.
1. Merasa tidak dihargai
Setiap orang ingin merasa dihargai dan dicintai. Mengetahui bahwa kita menarik akan memompa rasa percaya diri.
Bila wanita atau pria merasa tidak mendapat pengakuan tersebut dari pasangannya, ia mulai berpikir ada yang tidak beres dalam dirinya dan menjadi lebih rentan berselingkuh, untuk membuat dirinya merasa 'beres' atau 'berharga'.
Solusi:
Buanglah perasaan negatif, dan usahakan komunikasi yang lebih intens dengan pasangan. Ungkapkan perasaan dengan kalimat yang tidak menyakiti.
Misalnya, daripada menggunakan kalimat,"kau tak peduli lagi padaku," lebih baik jelaskan apa yang membuat Anda merasa tidak disayangi. Anda juga bisa memulai belajar sesuatu yang Anda sukai untuk membangun kembali rasa percaya diri Anda.
2. Karier sukses
Ada orang yang mencoba melirik yang lain setelah mendapatkan kesuksesan karier, apalagi jika lebih sukses dari pasangannya. Bila pekerjaan Anda menarik maka kehidupan rumah tangga bisa jadi terasa membosankan.
Bayangkan rasanya ketika di rumah pasangan Anda bersikap dingin, sementara mitra kerja memberi pujian terhadap prestasi Anda. Selain itu, Anda merasa lebih mudah 'curhat' tentang pekerjaan pada seseorang di lingkungan kantor ketimbang berdiskusi dengan pasangan.
Solusi:
Libatkan peran pasangan; mintalah pendapatnya untuk mengatasi masalah pekerjaan Anda. Dengan begitu, Anda tidak perlu mencari teman 'curhat' di kantor.
Jangan remehkan 3 hal ini pula, karena bisa jadi alasan selingkuh!