3. Meragukan komitmen pasangan
Kecurigaan bahwa pasangan tidak setia biasanya muncul bila pasangan sering bekerja hingga larut malam atau dinas ke luar kota, serta sulit dihubungi. Apalagi bila pasangan telah terbukti berselingkuh lebih dulu.
Ada orang yang sebenarnya tidak berniat berselingkuh, tetapi melakukannya hanya untuk membalas dendam. Biasanya hal ini mendorongnya melakukan 'pemberontakan' kecil, seperti hubungan semalam (one night stand) atau hanya saling menggoda (flirting) tanpa unsur seks.
Ia melakukan ini untuk membuktikan kepada pasangannya bahwa masih ada orang lain yang mau memperhatikan. Meskipun awalnya ringan, affair jenis ini bisa berlanjut menjadi hubungan yang lebih serius.
Solusi:
Sebelum curiga yang berlebihan terhadap pasangan (atau sebaliknya), cari waktu yang tepat untuk mengungkapkan semua perasaan Anda. Bila tidak berhasil, Anda bisa mengajak pihak ketiga (misal konselor perkawinan) untuk menemukan win-win solution.
4. Hubungan hambar
Dalam setiap perkawinan (apalagi yang sudah berjalan lama), selalu ada masa salah satumerasa enggan melakukan hubungan intim. Biasanya sering terjadi karena urusan anak, atau salah satu tak lagi memberi perhatian, kasih sayang, dan tidak menyadari kendurnya keintiman di antara mereka.
Solusi:
Terimalah masa 'hambar' ini sebagai sesuatu yang wajar dan tanggulangi dengan cara menghangatkan kembali hubungan intim dengan pasangan, bukan dengan pria lain.
5. Merasa tertantang
Percaya atau tidak, alasan terakhir ini seperti sedang tren. Sebagian orang merasa 'ditantang' lingkungannya untuk selingkuh, sebagai bukti ia masih 'laku' atau tetap seksi.
Bisa juga lingkungan seakan menetapkan standar sendiri, yang menjadikan selingkuh sebagai bentuk kebebasan atau dominansi dalam rumah tangga.
Solusi:
Benarkah Anda perlu melakukan perselingkuhan ini? Buat apa menyakiti hati pasangan yang Anda cintai demi kepuasan lingkungan Anda saja?