Puasa sudah berjalan lebih dari separuh waktunya. Begitu menimbang berat badan... kok??? Mengapa berat badan malah naik padahal puasa belum pernah bolong?
Tak usah panik dulu; Anda bukan satu-satunya yang justru mengalami kenaikan berat badan selama menjalankan ibadah puasa.
Cek penyebabnya, dan cari solusinya. Seandainya berat badan tak bisa turun, setidaknya angka di timbangan tetap stabil.
Penyebab #1: Buka puasa yang berlebihan
Mentang-mentang sudah puasa belasan jam, begitu beduk, Anda langsung menyantap makanan berat. Lambung pun kaget dan bekerja ekstra, tapi terus diisi. Tak heran jika lemak menumpuk, dan berat badan pun naik.
Solusinya? Mudah, kok. Setelah membatalkan puasa, salat Magrib dulu, baru makan utama setengah porsi. Kemudian, salat Isya dan Tarawih. Pulangnya, baru, deh, menyantap setengah lagi porsi makanan utama.
Atau, usahakan menyantap makanan utama perlahan-lahan, dan jangan pernah berpikir Anda harus menyantap dua porsi sebagai pengganti makan siang dan malam.
Penyebab #2: Berbuka dengan yang terlalu manis
Gula adalah musuh utama mereka yang ingin mempertahankan berat badannya. Dan gula bisa ada di mana-mana, tak melulu dalam makanan yang jelas-jelas manis (seperti dessert).
Cobalah mengonsumsi gula alami dari buah-buahan dan madu. Kalem saja jika berbuka dengan segala es yang enak itu. Semangkuk es podeng dengan berbagai isi kalorinya bisa setara semangkuk bubur ayam!
Penyebab #3: Mager ekstra
Pertama, jika libur, Anda bangun (jauh) lebih siang dari biasanya. Setelah setengah hari dihabiskan dengan tidur, Anda memilih ngabuburit nonton maraton drama Korea, yang artinya duduk terus.
Malas bergerak membuat Anda kurang melatih otot-otot dan cenderung menimbun lemak. Ayo, bergerak atau olahraga menjelang buka puasa agar badan tetap langsing!
Penyebab #4: Langsung tidur sehabis sahur
Artinya, dalam keadaan kenyang, Anda langsung tidur kembali berhubung masih ngantuk. Hal ini membuat makanan yang masuk belum tercerna sempurna.
Solusinya mudah: Isi waktu menjelang Subuh dengan kegiatan bermakna, salat Subuh, baru tidur lagi. Usahakan tetap bangun pagi seperti biasa (boleh, deh, lebih telat 30 menit) agar rutinitas Anda tidak berantakan, dan tubuh Anda juga tidak 'kaget'.
Penyebab #5: Terlalu sering bukber
Bukan salah bukbernya, sih, karena bukber justru mempererat silaturahmi. Tapi, nih, menu bukber kadang-kadang di luar pola diet kita, sehingga yang seharusnya kita makan sebulan sekali jadi kita makan berkali-kali.
Selain itu, suasana bukber yang menyenangkan cenderung mendorong kita ingin makan lagi dan lagi, hi hi hi.
Jadi, jika undangan bukber Anda masih berderet, selalu pastikan ada sayuran yang Anda makan, dan kurangi karbohidrat terlalu banyak. Atau, pilih satu saja bukber yang menunya bebas Anda santap. Kalau semua Anda bebaskan, dapat salam dari timbangan....
Foto: 123RF