Dulu menopause dianggap sebagai 'akhir hidup aktif' seorang wanita. Karena itu, kebanyakan wanita memilih untuk mengabaikan dan berharap periode itu berlalu begitu saja.
Sikap seperti itu tentu tidak akan menyelesaikan masalah. Para peneliti telah menemukan bahwa menopause justru merupakan tahap penting. Mengetahui dan menyadari dampak berkurangnya hormon terhadap tulang, jantung, mata, dan sistem kekebalan tubuh, ternyata justru dapat meningkatkan kualitas hidup wanita.
Berikut ini pertanyaan yang sering diajukan wanita seputar menopause. Cermati jawaban dr. Widya Murnidari Jakarta Anti-Aging center.
Tanya:
Dokter menyarankan saya untuk rutin mengecek kolesterol guna mencegah penyakit jantung. Apakah menopause memicu penyakit jantung?
Jawab:
Kebanyakan wanita lebih mengkhawatirkan penyakit kanker ketimbang penyakit jantung. Memang risiko serangan jantung dan stroke bagi wanita yang belum menopause lebih kecil dibandingkan pria. Namun, risiko wanita terus meningkat saat memasuki masa menopause, dan akhirnya menjadi sama dengan pria pada usia 65 tahun.Selain itu, berdasarkan data The American Heart Association, satu dari 10 wanita usia 45-64 tahun menderita penyakit jantung. Angka itu meningkat menjadi 1:4 pada saat wanita berusia 65 tahun.
Risiko serangan jantung ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: usia, gaya hidup, sejarah kesehataan keluarga,dan kesehatan pada umumnya. Anda juga harus waspada jika ayah atau saudara pria Anda mengalami serangan jantung sebelum usia 55 tahun.
Anda dapat mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat - misalnya dengan berhenti merokok. Lebih dari 50 persen kasus kematian akibat serangan jantung yang menimpa wanita di bawah usia 50 tahun disebabkan oleh rokok. Dengan berhenti merokok, dalam dua tahun risiko serangan jantung akan berkurang sekitar 30 persen.
Penderita diabates berisiko terkena serangan jantung tiga kali lipat. Mempertahankan berat badan ideal dan mengontrol gula darah akan mengurangi risiko ini. Anda juga perlu mengontrol tekanan darah. Karena tekanan darah yang tinggi bisa menyebabkan tekanan berlebihan pada dinding arteri dan otot jantung.
Sikap seperti itu tentu tidak akan menyelesaikan masalah. Para peneliti telah menemukan bahwa menopause justru merupakan tahap penting. Mengetahui dan menyadari dampak berkurangnya hormon terhadap tulang, jantung, mata, dan sistem kekebalan tubuh, ternyata justru dapat meningkatkan kualitas hidup wanita.
Berikut ini pertanyaan yang sering diajukan wanita seputar menopause. Cermati jawaban dr. Widya Murnidari Jakarta Anti-Aging center.
Tanya:
Dokter menyarankan saya untuk rutin mengecek kolesterol guna mencegah penyakit jantung. Apakah menopause memicu penyakit jantung?
Jawab:
Kebanyakan wanita lebih mengkhawatirkan penyakit kanker ketimbang penyakit jantung. Memang risiko serangan jantung dan stroke bagi wanita yang belum menopause lebih kecil dibandingkan pria. Namun, risiko wanita terus meningkat saat memasuki masa menopause, dan akhirnya menjadi sama dengan pria pada usia 65 tahun.Selain itu, berdasarkan data The American Heart Association, satu dari 10 wanita usia 45-64 tahun menderita penyakit jantung. Angka itu meningkat menjadi 1:4 pada saat wanita berusia 65 tahun.
Risiko serangan jantung ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: usia, gaya hidup, sejarah kesehataan keluarga,dan kesehatan pada umumnya. Anda juga harus waspada jika ayah atau saudara pria Anda mengalami serangan jantung sebelum usia 55 tahun.
Anda dapat mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat - misalnya dengan berhenti merokok. Lebih dari 50 persen kasus kematian akibat serangan jantung yang menimpa wanita di bawah usia 50 tahun disebabkan oleh rokok. Dengan berhenti merokok, dalam dua tahun risiko serangan jantung akan berkurang sekitar 30 persen.
Penderita diabates berisiko terkena serangan jantung tiga kali lipat. Mempertahankan berat badan ideal dan mengontrol gula darah akan mengurangi risiko ini. Anda juga perlu mengontrol tekanan darah. Karena tekanan darah yang tinggi bisa menyebabkan tekanan berlebihan pada dinding arteri dan otot jantung.