Dulu menopause dianggap sebagai 'akhir hidup aktif' seorang wanita. Karena itu, kebanyakan wanita memilih untuk mengabaikan dan berharap periode itu berlalu begitu saja.
Sikap seperti itu tentu tidak akan menyelesaikan masalah. Para peneliti telah menemukan bahwa menopausejustru sebagai tahap penting. Mengetahui dan menyadari dampak berkurangnya hormon terhadap tulang, jantung, mata, dan sistem kekebalan tubuh, ternyata dapat meningkatkan kualitas hidup wanita.
Berikut ini pertanyaan yang sering diajukan wanita seputar menopause. Cermati jawaban dr. Widya Murni dari Jakarta Anti-Aging center.
Tanya :
Selama ini saya tidak begitu memperhatikan asupan nutrisi untuk tubuh. Saya juga tidak suka berolahraga. Namun saya rutin mengonsumsi susu kalsium. Apakah tulang saya otomatis menjadi kuat?
Jawab:
Setelah menopause, kemungkinan wanita menderita osteoporosis lebih tinggi akibat hilangnya hormon estrogen yang dapat memicu pengeroposan tulang. Tidak ada jaminan bahwa bila Anda mengganti pola makan yang lebih sehat akan mencegah osteoporosis. Namun setidaknya hal itu akan memperkuat tulang, sekaligus meningkatkan kesehatan secara umum.
Untuk mengetahui tingkat kepadatan tulang, lakukan tes massa tulang atau pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kondisi sel pembentukan dan perusakan tulang.
Agar tulang kuat, Anda tidak hanya membutuhkan kalsium, tetapi juga berbagai hormon, seperti estrogen, testosteron, dan hormon pertumbuhan. Kalsium hanya salah satu mineral yang diperlukan untuk membentuk tulang. Karena itu, Anda juga harus menambah asupan sayur, buah, gandum, dan produk susu rendah lemak. Kalsium bisa didapat dari susu, jeruk, ikan sarden, salmon, kacang kedelai, dan kacang almond.
Selain memperhatikan nutrisi, untuk memperkuat tulang, Anda juga harus berolahraga. Yang terbaik untuk tulang adalah olahraga fleksibilitas (peregangan) yang membuat tulang lentur.
Sikap seperti itu tentu tidak akan menyelesaikan masalah. Para peneliti telah menemukan bahwa menopausejustru sebagai tahap penting. Mengetahui dan menyadari dampak berkurangnya hormon terhadap tulang, jantung, mata, dan sistem kekebalan tubuh, ternyata dapat meningkatkan kualitas hidup wanita.
Berikut ini pertanyaan yang sering diajukan wanita seputar menopause. Cermati jawaban dr. Widya Murni dari Jakarta Anti-Aging center.
Tanya :
Selama ini saya tidak begitu memperhatikan asupan nutrisi untuk tubuh. Saya juga tidak suka berolahraga. Namun saya rutin mengonsumsi susu kalsium. Apakah tulang saya otomatis menjadi kuat?
Jawab:
Setelah menopause, kemungkinan wanita menderita osteoporosis lebih tinggi akibat hilangnya hormon estrogen yang dapat memicu pengeroposan tulang. Tidak ada jaminan bahwa bila Anda mengganti pola makan yang lebih sehat akan mencegah osteoporosis. Namun setidaknya hal itu akan memperkuat tulang, sekaligus meningkatkan kesehatan secara umum.
Untuk mengetahui tingkat kepadatan tulang, lakukan tes massa tulang atau pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kondisi sel pembentukan dan perusakan tulang.
Agar tulang kuat, Anda tidak hanya membutuhkan kalsium, tetapi juga berbagai hormon, seperti estrogen, testosteron, dan hormon pertumbuhan. Kalsium hanya salah satu mineral yang diperlukan untuk membentuk tulang. Karena itu, Anda juga harus menambah asupan sayur, buah, gandum, dan produk susu rendah lemak. Kalsium bisa didapat dari susu, jeruk, ikan sarden, salmon, kacang kedelai, dan kacang almond.
Selain memperhatikan nutrisi, untuk memperkuat tulang, Anda juga harus berolahraga. Yang terbaik untuk tulang adalah olahraga fleksibilitas (peregangan) yang membuat tulang lentur.