
Memiliki suami asli Makassar, Sulawesi Selatan, membuat saya sering berkunjung dan cukup mengenal kota ini. Jika Anda hanya punya waktu tiga hari untuk menikmati kota Makassar dan sekitarnya, inilah rekomendasi saya:
Hari Pertama
Bagi saya, daya tarik terbesar kota Makassar terletak pada kekayaan kulinernya. Karena itu, sebelum memulai perjalanan, ada baiknya Anda membuka hari dengan menyantap coto makassar di kota asalnya. Kedai coto yang patut Anda coba terletak di Jalan Nusantara. Setelah kenyang menyantap coto, Anda bisa mulai mengunjungi sejumlah destinasi wisata. Arahkan kendaraan Anda ke pinggir pantai sebelah barat Makassar, dan Anda akan menemukan bangunan megah peninggalan Kerajaan Gowa, Benteng Fort Rotterdam. Penyuka sejarah pasti senang bertandang ke sini. Anda bisa menikmati arsitektur benteng, mempelajari sejarahnya di museum, atau sekadar berfoto-foto.
Destinasi kedua adalah air terjun Bantimurung, sekitar 42 kilometer dari Makassar. Di sini terdapat sebuah telaga, Telaga Bidadari, yang rugi bila tak dikunjungi. Bantimurung juga terkenal dengan penangkaran kupu-kupunya. Destinasi yang ketiga adalah Gua Leang-leang di Kabupaten Maros. Tempat ini tergolong situs purbakala, karena di dalamnya terdapat lukisan-lukisan purba yang usianya diperkirakan 5.000 tahun. Selain itu, Anda juga bisa melihat gambar telapak tangan orang purba!
Hari Kedua
Jika bepergian bersama anak-anak yang masih kecil, Anda bisa membawa mereka ke Trans Studio, sebuah taman bermain dalam ruangan yang berlokasi di pinggir pantai Losari. Namun jika Anda mencari petualangan, saya menyarankan agar mengunjungi Ramang-Ramang, dusun di kawasan Karst Maros-Pangkep, sekitar dua jam dari Makassar. Memasuki dusun ini, Anda akan disambut sungai yang jernih dan suasana damai. Anda bisa menyewa perahu untuk menyusuri sungai ini. Yang istimewa, pemandangan di sekitar Ramang-Ramang ini didominasi pegunungan karst yang hijau. Anda bisa menutup perjalanan hari kedua dengan menyantap mi titi, mi kering yang disiram dengan kuah kanji dengan campuran daging ayam, ati ampela, dan sayuran. Mi titi yang terkenal ada di Jalan Pattimura dan Jalan Datu Museng.

Hari Ketiga
Sebelum meninggalkan Makassar, jangan lupa membeli oleh-oleh khasnya. Anda dapat memilih aneka kain bugis yang kaya warna. Makin baik kualitas bahannya, tentu makin mahal harganya. Anda bisa membelinya di toko-toko di sepanjang Jalan Somba Opu, di pusat Kota Makassar. Di sini Anda juga bisa memborong minyak kayu putih, minyak tawon, dan berbagai camilan khas Makassar.
Teks & foto: Andriani Ganeswari