Mengonsumsi air putih kerap lalai dilakukan oleh para jemaah haji. Penyebabnya antara lain suhu yang tinggi dan kelembapan yang rendah saat berada di tanah suci. Selain itu, banyak pula jemaah haji yang terlalu berkonsentrasi untuk beribadah sehingga lupa pentingnya mengonsumsi air mineral. Buktinya, menurut survei yang dilakukan oleh tim penyusun buku “Panduan Hidrasi Saat Haji dan Umrah” ditemukan fakta bahwa sebanyak 50,9 % jemaah haji dari Indonesia pada tahun 2014 mengalami dehidrasi yang dibuktikan dengan pengujian warna urin. Menurut Dr. dr. Fidiansjah, Sp. KJ., MPH., kondisi dehidrasi dapat menyebabkan kondisi fatal, seperti heat stroke yang dapat membawa kematian, apalagi bagi jemaah yang sudah lanjut usia. Ciri-ciri dari dehidrasi yang paling mudah dikenali adalah rasa haus, warna urin yang pekat, jumlah urin berkurang, lemas, kurang berkonsentrasi, kulit bertambah kering, dan lidah yang kering. Makin lama dibiarkan, dehidrasi dapat menyebabkan turunnya kesadaran, kejang, hingga pingsan.
Agar hal itu tak terjadi pada Anda, coba 5 cara mudah ini:
1. Usahakan untuk sering minum air. Jangan minum air hanya saat waktu makan, namun lakukan kapan pun saat ada kesempatan. Masjid di Arab Saudi biasanya menyediakan air minum atau air zam-zam sehingga Anda tidak perlu repot mencari toko yang menjual air minum.
2. Jumlah air yang dikonsumsi sebaiknya minimal 2,4 liter per hari atau sekitar 4 botol mineral 600 mililiter atau 8 botol air mineral 300 mililiter.
3. Bawa botol air minum yang sudah terisi saat perjalanan ke masjid atau tempat ziarah. Anda pun dapat mengisi botol tersebut kembali untuk bekal selama perjalanan.
4. Hindari minuman yang mengandung kafein, seperti kopi. Selain itu, hindari juga minuman bersoda karena akan memperberat dehidrasi.
5. Konsumsilah sumber makanan kaya air, seperti sop, aneka sayur, dan buah-buahan.
Aprilia Ramadhani



