
Biasanya tahun baru disambut dengan pesta dan kemeriahan. Setelah pesta yang meriah usai, Anda masih merasa stres dan frustasi? Mungkin jawabnya karena Anda memendam kemarahan. Ingat kembali semua relasi yang pernah dijalani, dan maafkan orang-orang yang pernah membuat anda marah. Saat Anda memaafkan, Anda akan terlindungi dari rasa sakit. Maafkan, kemudian lupakan dan lanjutkan hidup Anda. Berikut ini adalah lima orang di sekitar Anda yang wajib diberi maaf:
1. Mantan pasangan
Memaafkan dia bukan berarti Anda menerima kesalahan yang pernah dia buat. Memaafkan mantan pasangan berarti Anda telah menerima kondisi saat ini dan dapat memandang situasi dengan sudut pandang yang lebih luas. Memendam rasa marah dan mengingat masa lalu merupakan bagian dari proses penyembuhan luka hati. Ketika Anda sudah bisa memaafkan maka Anda sudah siap menyambut masa depan. Banggalah pada diri Anda saat mampu mengampuni kesalahan orang yang pernah Anda cintai.
2. Orangtua
Di dunia ini tidak ada yang namanya sekolah menjadi orangtua. Kedua orangtua membesarkan kita dengan segala cara yang mereka tahu dan segenap kemampuan yang mereka miliki. Wajar jika Anda masih menyimpan marah karena kritikan pedas mereka tentang gaya hidup Anda ataupun cara Anda membesarkan anak. Cekcok antara anak dan orangtua adalah hal yang wajar. Ketika Anda merasa marah pada orangtua, ingat bahwa ada satu persamaan antara Anda dan orangtua. Mereka hanya ingin Anda bahagia, sehat, dan terbebas dari beban emosi.
3. Anak
Terkadang dalam proses tumbuh dewasa, anak-anak kita bertindak dan mengucapkan kata-kata yang menyakitkan hati. Rasanya begitu pedih saat harus bertengkar dengan anak. Apalagi saat mengingat jatuh bangunnya perjuangan saat membesarkan mereka. Maklumi saja karena di saat proses pendewasaannya, mereka sedang mengeksplorasi diri seluas-luasnya. Mungkin mereka menghadapi kesulitan seolah tak ada jalan keluarnya. Perilaku atau kata-kata mereka yang menyakitkan hati merupakan wujud stres dan frustasi yang tertumpahkan pada Anda. Saat Anda sudah tenang dari rasa marah, cobalah memaafkan mereka dengan tulus. Cintailah anak-anak Anda apa adanya dan beri kesempatan mereka untuk berkembang.
4. Bos
Situasi di tempat kerja dapat mempengaruhi kita secara mendalam meski tanpa kita sadari. Apakah Anda masih menyimpan dendam karena rekan kerja Anda lebih dulu naik gaji? Atau mungkin bos Anda selalu mengabaikan ide-ide cemerlang yang Anda sampaikan saat rapat? Seringkali bos dan rekan kerja melakukan tindakan dan mengucapkan kata-kata yang membuat Anda menjadi frustasi. Jika kekesalan memuncak, cobalah berdiam diri dan pahami bahwa mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan. Akan lebih mudah memaafkan jika Anda menyadari bahwa mereka adalah manusia biasa yang bisa membuat kesalahan seperti diri kita yang juga tidak terbebas dari kesalahan.
5. Diri sendiri
Saat kita sudah memaafkan kesalahan orang lain maka tidak akan lengkap jika tidak memaafkan diri sendiri. Mungkin di tahun lalu Anda merasa tidak mencapai target dan merasa gagal. Mulailah memaafkan diri sendiri dan memaklumi tindakan yang kita perbuat. Untuk dapat memaafkan diri, pikirkan bahwa selama ini Anda telah berusaha keras untuk sampai di posisi Anda saat ini. Anda tidak pernah salah melangkah dan salah mengambil keputusan. Apapun yang pernah Anda lakukan, baik maupun buruknya telah membentuk Anda menjadi pribadi yang lebih matang.
1. Mantan pasangan
Memaafkan dia bukan berarti Anda menerima kesalahan yang pernah dia buat. Memaafkan mantan pasangan berarti Anda telah menerima kondisi saat ini dan dapat memandang situasi dengan sudut pandang yang lebih luas. Memendam rasa marah dan mengingat masa lalu merupakan bagian dari proses penyembuhan luka hati. Ketika Anda sudah bisa memaafkan maka Anda sudah siap menyambut masa depan. Banggalah pada diri Anda saat mampu mengampuni kesalahan orang yang pernah Anda cintai.
2. Orangtua
Di dunia ini tidak ada yang namanya sekolah menjadi orangtua. Kedua orangtua membesarkan kita dengan segala cara yang mereka tahu dan segenap kemampuan yang mereka miliki. Wajar jika Anda masih menyimpan marah karena kritikan pedas mereka tentang gaya hidup Anda ataupun cara Anda membesarkan anak. Cekcok antara anak dan orangtua adalah hal yang wajar. Ketika Anda merasa marah pada orangtua, ingat bahwa ada satu persamaan antara Anda dan orangtua. Mereka hanya ingin Anda bahagia, sehat, dan terbebas dari beban emosi.
3. Anak
Terkadang dalam proses tumbuh dewasa, anak-anak kita bertindak dan mengucapkan kata-kata yang menyakitkan hati. Rasanya begitu pedih saat harus bertengkar dengan anak. Apalagi saat mengingat jatuh bangunnya perjuangan saat membesarkan mereka. Maklumi saja karena di saat proses pendewasaannya, mereka sedang mengeksplorasi diri seluas-luasnya. Mungkin mereka menghadapi kesulitan seolah tak ada jalan keluarnya. Perilaku atau kata-kata mereka yang menyakitkan hati merupakan wujud stres dan frustasi yang tertumpahkan pada Anda. Saat Anda sudah tenang dari rasa marah, cobalah memaafkan mereka dengan tulus. Cintailah anak-anak Anda apa adanya dan beri kesempatan mereka untuk berkembang.
4. Bos
Situasi di tempat kerja dapat mempengaruhi kita secara mendalam meski tanpa kita sadari. Apakah Anda masih menyimpan dendam karena rekan kerja Anda lebih dulu naik gaji? Atau mungkin bos Anda selalu mengabaikan ide-ide cemerlang yang Anda sampaikan saat rapat? Seringkali bos dan rekan kerja melakukan tindakan dan mengucapkan kata-kata yang membuat Anda menjadi frustasi. Jika kekesalan memuncak, cobalah berdiam diri dan pahami bahwa mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan. Akan lebih mudah memaafkan jika Anda menyadari bahwa mereka adalah manusia biasa yang bisa membuat kesalahan seperti diri kita yang juga tidak terbebas dari kesalahan.
5. Diri sendiri
Saat kita sudah memaafkan kesalahan orang lain maka tidak akan lengkap jika tidak memaafkan diri sendiri. Mungkin di tahun lalu Anda merasa tidak mencapai target dan merasa gagal. Mulailah memaafkan diri sendiri dan memaklumi tindakan yang kita perbuat. Untuk dapat memaafkan diri, pikirkan bahwa selama ini Anda telah berusaha keras untuk sampai di posisi Anda saat ini. Anda tidak pernah salah melangkah dan salah mengambil keputusan. Apapun yang pernah Anda lakukan, baik maupun buruknya telah membentuk Anda menjadi pribadi yang lebih matang.
Aprilia Ramadhani
Foto: TPGNews
Sumber: mindbodygreen.com