
Ketika kita masih anak-anak, ungkapan 'makan ga makan yang penting kumpul' terasa sangat berarti. Namun setelah dewasa, ketika kita mulai terbenam dalam rutinitas masing-masing, apalagi setelah berkeluarga dan punya anak, acara kumpul-kumpul keluarga besar tak jarang justru menjadi beban tersendiri. Tapi tidak bagi Sri Indahwati (49) yang selalu meluangkan waktu untuk acara keluarganya. Berikut kisahnya:
"Sejak kecil saya memang sangat dekat dengan keluarga inti, kakak dan adik-adik saya. Sebelum meninggal, ibu saya berpesan agar kami selalu menjaga pertalian keluarga, jangan sampai pisah, apalagi bermusuhan. Karena itu, sampai sekarang setiap acara keluarga pasti saya prioritaskan.
Arisan keluarga, misalnya, sebisa mungkin selalu saya hadiri dengan suami dan dua putra saya, sehingga mereka memiliki rasa kedekatan dengan saudara-saudara sepupu mereka. Sebenarnya arisan tiga bulanan ini cuma formalitasnya, intinya temu kangen. Setiap hari sibuk urusan masing-masing, kapan lagi kami bisa 'pulang' dan berkumpul lagi bersama kakak-adik?
Selain rutin arisan, kami membuat chat group keluarga. Ada saja berita-berita baru yang beredar meskipun kadang-kadang sama sekali tak penting. Misalnya, keponakan yang baru lulus atau adik saya yang sedang kena flu.
Pada akhirnya bukan harta benda yang membuat saya merasa cukup, melainkan perasaan bahwa saya selalu memiliki mereka. Saya bersyukur masih diberi kesempatan untuk bisa tetap bersama dengan mereka dan menjaga amanat almarhumah Ibu."
Mardyana Ulva
Foto: Femina Group
"Sejak kecil saya memang sangat dekat dengan keluarga inti, kakak dan adik-adik saya. Sebelum meninggal, ibu saya berpesan agar kami selalu menjaga pertalian keluarga, jangan sampai pisah, apalagi bermusuhan. Karena itu, sampai sekarang setiap acara keluarga pasti saya prioritaskan.
Arisan keluarga, misalnya, sebisa mungkin selalu saya hadiri dengan suami dan dua putra saya, sehingga mereka memiliki rasa kedekatan dengan saudara-saudara sepupu mereka. Sebenarnya arisan tiga bulanan ini cuma formalitasnya, intinya temu kangen. Setiap hari sibuk urusan masing-masing, kapan lagi kami bisa 'pulang' dan berkumpul lagi bersama kakak-adik?
Selain rutin arisan, kami membuat chat group keluarga. Ada saja berita-berita baru yang beredar meskipun kadang-kadang sama sekali tak penting. Misalnya, keponakan yang baru lulus atau adik saya yang sedang kena flu.
Pada akhirnya bukan harta benda yang membuat saya merasa cukup, melainkan perasaan bahwa saya selalu memiliki mereka. Saya bersyukur masih diberi kesempatan untuk bisa tetap bersama dengan mereka dan menjaga amanat almarhumah Ibu."
Mardyana Ulva
Foto: Femina Group