
Apa perbedaan dari filler dan botox?
Botox digunakan untuk mengurangi garis halus, meniruskan rahang yang besar, hingga mengurangi cuping hidung yang besar. Intinya, injeksi botox berfungsi untuk merelakskan otot. Otot yang relaks secara otomatis dapat membuat garis halus menjadi berkurang. Botox berasal dari sebuah bakteri yang dimatikan, kemudian protein yang telah dimurnikan dari bakteri inilah yang bermanfaat merelaksasikan otot.
Sementara itu, filler digunakan untuk mengisi bagian yang kosong pada wajah, seperti cekungan mata, garis senyum, bibir yang tipis, pipi yang cekung, hingga memperbaiki hidung yang kurang proporsional. Filler mengandung hyaluronic acid atau asam hyaluronat yang sebetulnya sudah ada di kulit kita. Seiring dengan usia, kandungan asam hyaluronat dalam tubuh pun berkurang sehingga kulit menipis dan terlihat cekung.
Seperti apa prosesnya?
Sangat singkat, hanya butuh waktu kurang dari 30 menit saja. Mulanya, pasien akan dioleskan dengan krim anestesi kemudian akan disuntikkan botox atau filler sesuai dengan kebutuhan pasien.
Apakah akan menimbulkan bekas atau bengkak?
Tidak seperti operasi plastik, injeksi filler atau botox tidak menimbulkan luka. Kemungkinan menimbulkan luka hampir nol persen. Bengkak yang mungkin timbul biasanya karena efek dari filler yang punya sifat mengembang karena menyerap air. Setelah injeksi, pasien bisa langsung beraktivitas karena tidak akan nampak luka yang signifikan.
Apakah ada pantangan setelah melakukan injeksi botox atau filler?
Pasien disarankan untuk menghindari panas atau dingin yang ekstrem, seperti sauna. Pasien juga disarankan untuk menghindari pemakaian krim wajah yang efeknya mengelupaskan kulit.
Efek prosedur ini bertahan berapa lama?
Filler dan botox bisa bertahan selama enam bulan dan sifatnya tidak permanen. Dibutuhkan injeksi ulang agar bentuknya tetap bertahan. Meski sifatnya hanya sementara, teknologi injeksi filler dan botox kerap dipilih pasien yang tidak ingin waktu yang lama untuk proses penyembuhan. Operasi plastik pasti menimbulkan bengkak. Usai proses penyembuhan, terkadang pasien malah tidak menyukai hasil operasinya . Jadinya malah harus melakukan operasi ulang.
Adakah resiko kesehatannya?
Injeksi botox dan filler bekerja secara lokal sehingga tidak ada resiko kesehatan yang akan dialami. Pasien dengan penyakit darah tinggi atau diabetes juga masih bisa menjadi prosedur injeksi botox dan filler.
Bagaimana Sahabat Pesona? Beranikah Anda mencoba?
Aprilia Ramadhani
Foto: TPGNews