Jelang Jakarta Fashion Week (JFW) 2014 yang akan digelar di Senayan City pada 19-25 Oktober 2013, berbagai rangkaian acara telah dimulai. Sepanjang tahun, JFW bekerja sama dengan berbagai institusi, akan menggerakkan industri mode dan meningkatkan kapasitas para pelaku industrinya. Salah satu acara yang digelar adalah workshop yang mengundang pakar mode dari Instituto Marangoni, Shanghai, Giuseppina Lara. Dalam workshop ini, Giuseppina menjabarkan rahasia sukses memenangkan persaingan dalam industri mode global di era digital. Workshop kedua dilaksanakan bekerja sama dengan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan British Council. Dengan mengundang pakar mode asal London, Inggris Demelza Galica, Wendy Malem, Angela Quaintrell, Toby Meadows, Sanjeev Davidson dari Centre for Fashion Enterprise (CFE). Selain mengupas strategi mempresentasikan produk secara profesional, para pakar juga berbagi kiat menjalin kemitraan agar bisnis mode terus berkembang serta pengelolaan proses produksi dan siklus produk. Para pakar ini secara intensif melakukan bimbingan terhadap 8 desainer Indonesia terpilih melalui program Indonesia Fashion Forward yang mulai diadakan tahun lalu, dan berhasil membuat label fashion lokal Major Minor menembus Department Store papan atas Harvey Nichols.
Untuk tahun ini telah terpilih 12 desainer yang terbagi dalam empat kategori untuk mengikuti program Indonesia Fashion Forward 2013. Friederich Herman, Tex Saverio, Toton, dan Vinora Ng untuk kategori luxury ready to wear. NFRT (Nefertiti), Monday To Sunday, Milcah, 8Eri untuk kategori quirky ready to wear. Nur Zahra dan J Nasution (Jenahara) untuk kategori busana muslim. Batik Chic dan La Spina untuk kategori aksesori.
Erin Metasari



