
Hidangan pertama yang saya coba adalah makanan pembuka bernama brinjal chips. Penampilannya terlihat seperti gorengan biasa tapi rasanya tidak. Tekstur kulit luarnya yang garing bertemu dengan isi yang lembut. Rasanya pun diperkaya dengan abon ayam yang tertabur di atasnya. Tapi apa isinya? Saya tidak bisa menebak. Ternyata ini adalah terung. Saya tidak menyangka.

Saya kembali dikejutkan oleh hidangan kedua. Info yang saya dapatkan tentang hidangan ini adalah kari dan bebek. Ketika datang, hidangan bebek tersebut datang bersama manggis! “Coba cicipi bebek bersama manggisnya,” ujar Dewi Makes, owner Plataran. Ada tambahan kesegaran, selain rasa gurih dari daging bebek dan kuah kari, yang saya pikir berasal dari manggis.
Untuk minuman, saya mencoba es tiga warna yang terdiri dari carica, kolang kaling, selasih, dan sirup. Rasa dan warnanya sangat segar! Cocok sekali menikmati ini jika hari sedang panas. “Carica ini berasal dari Dieng, Jawa Tengah,” Dewi menambahkan. Ini sesuai dengan visi dan misi Plataran, yaitu dari Indonesia, dan untuk Indonesia. Karena itu Dewi selalu mencoba mengembangkan bahan-bahan kuliner lokal dari berbagai daerah di Indonesia.
Saya sangat menyadari kuliner Indonesia sangat kaya. Salah satu kekayaan yang sangat saya cintai adalah durian! Dengan demikian, es kopyor durian harus saya coba. I think I die and gone to heaven…kopyor bercampur susu dan sirup, serta daging durian yang begitu lembut lumat di mulut saya. Sangat pas untuk menutup perjumpaan saya di Plataran.
Plataran Dharmawangsa
Jl. Dharmawangsa Raya No 6, Jakarta, Kebayoran Baru
021 29044167
Jam buka: setiap hari 11.00-23.00
Harga: Rp 50.000 – 250.000
Nofi Triana Firman