
Berpisah dari pasangan hidup bukanlah hal yang mudah untuk dilalui. Setelah masalah psikologis bisa diatasi, bisa jadi timbul masalah baru. Menurut Adriana Ginanjar, psikolog-konselor perkawinan, umumnya wanita lebih banyak menemui kendala, karena cukup banyak hal yang dipertimbangkan sebelum memulai menjalin hubungan lagi.
Salah satu yang cukup berat adalah menghilangkan trauma. Terutama jika perceraian dipicu oleh masalah yang cukup berat, seperti perselingkuhan, penganiayaan, dan sebagainya. Hal ini membuat wanita takut menjalin hubungan baru, karena khawatir akan mengalami kejadian serupa.
“Banyak wanita mengkhawatirkan pria baru ini tidak lebih baik dari mantan suaminya,” tutur Adriana. “Wanita menyadari benar bahwa tidak mudah mencari suami seperti yang mereka harapkan. Apalagi banyak contoh suami yang berselingkuh, tidak peduli pada anak, gila kerja, dan sebagainya. Sedangkan wanita bekerja yang penghasilannya besar memiliki kekhawatiran bahwa pria mendekatinya hanya karena mengincar hartanya,”
Menurut Adriana, sebaiknya wanita tidak terburu-buru mencari pasangan lagi. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan, agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Lebih baik membentuk kelompok pertemanan dulu dengan beberapa orang untuk melakukan aktivitas bersama, sebagai proses penjajakan. Selain itu, lebih mudah memberitahu keluarga kalau Anda pergi dengan teman-teman daripada dengan satu orang saja. Anak-anak tentunya juga ingin tahu dengan siapa ibunya pergi. Jagalah agar hal tersebut tidak mengganggu tumbuh-kembang anak, terutama secara psikologis.
Trauma masa lalu akan berkurang seiring berjalannya waktu. Setiap orang perlu memahami proses yang terjadi setelah mengalami perpisahan. “Rasa marah dan depresi adalah bagian dari proses penyembuhan trauma, sebelum akhirnya Anda dapat menerima perpisahan itu,” ujar Adriana. Anda memang perlu waktu yang cukup panjang untuk berpikir. Kalau semua kendala sudah teratasi, kemungkinan Anda berkencan dan menikah lagi akan terbuka.
“Idealnya, sebelum memulai kencan, kita perlu berdamai dulu dengan diri sendiri. Banyak single mom yang gagal membina hubungan lantaran mereka masih dihantui trauma masa lalunya, sehingga menjadi terlalu paranoid. Atau sebaliknya, justru menjadi terlalu banyak berharap dari teman kencan yang baru saja dikenalnya,” jelas Roslina Verauli, psikolog keluarga.