
“Kami juga punya bakso yang kami buat sendiri,” ujar Budi Hariyanto, pengelola kedai kopi ini. Lagi-lagi, saya menyangsikan rasa bakso yang akan dihidangkan di hadapan saya. Entah mengapa, bakso yang lezat rasanya itu pasti dijual di pinggir jalan dan kondisinya sebagian besar tidak begitu bersih. Leluconnya adalah rasa enak itu ada dari debu-debu jalan raya yang hinggap di mangkuk bakso tersebut. Karena itu, saya terima tantangan Budi, saya akan mencoba bakso bikinannya. Sekali lagi saya dibuktikan kurang tepat. Baksonya lembut saat digigit, rasa dagingnya juga terasa asli 100 persen, bukan campuran tepung.
Sebagai pencuci mulut, saya mencari sesuatu yang manis. Pilihan saya jatuh pada pisang
goreng Kalimantan kombinasi. Penampilan kudapan ini memang cenderung tidak cantik. Terdiri dari dua buah pisang goreng, yang satu tertutupi selai sarikaya sementara yang satu diselimuti parutan keju dan coklat tabur. Penampilan boleh saja menipu tapi rasa tidak pernah berdusta. Selai sarikaya ini terasa spesial di lidah saya. “Ini selai buatan rumahan,” ujar Budi menjelaskan. Pantas saja, rasanya berbeda dari selai kemasan yang dijual di supermarket. Saya jadi teringat mencicipi selai seperti ini setiap liburan ke Medan, Sumatera Utara saat kecil dulu. Setiap pagi, ada tukang roti yang berkeliling menjual roti dan selai sarikaya homemade. Rasanya, beda tipis dengan yang saya cicipi di Kedai Kopi New Star. Senyum saya pun mengembang, antara kesenangan dan kekenyangan ha..ha..ha..
New Star Kedai Kopi
Lower Ground Kota Kasablanka Mall
Jalan Casablanca Raya Kav 88
021.29464919
Buka: Senin – Minggu 10.00 – 22.00 WIB
Nofi Firman