
Istilah pengobatan alternatif digunakan untuk menggambarkan penyembuhan yang tidak dilakukan oleh dunia kedokteran, seperti akupunktur, terapi pijat, yoga/meditasi, dan pengobatan dengan herba. Masyarakat sekarang menganggap praktik-praktik semacam itu sebagai alternatif penyembuhan, karena tidak dilakukan oleh pengobatan konvensional. Pengobatan konvensional (allophatic medicine) yang dikembangkan oleh Hypocrates ribuan tahun lalu di Yunani, memang terus berkembang. Obat-obatan, vaksin, serum, dan peralatan medis yang mempermudah kerja para dokter untuk memperpanjang harapan hidup pasien, terus dikembangkan. Pengobatan ini didasarkan pada ilmu pengetahuan tentang sistem tubuh manusia, penyakit, serta pengobatannya. Para pelaku penyembuhnya yang disebut dokter harus menjalani pendidikan dan pelatihan yang cukup lama.
Namun pengobatan allophatic yang sudah terbukti secara ilmiah selama ribuan tahun ini ternyata juga dianggap belum sempurna. Buktinya, ketika seseorang yang menjalani pengobatan konvensional tidak kunjung sembuh, pengobatan alternatif pun mulai dilirik. Penyembuhan alternatif –yang didasari pada keyakinan bahwa manusia terdiri dari tubuh, jiwa, dan pikiran –menggunakan pendekatan ketiga unsur itu dalam proses penyembuhan. Pengobatan alternatif juga hampir tidak melibatkan obat-obatan modern, dan tidak menggunakan teknik bedah atau operasi seperti halnya pengobatan konvensional. Sama seperti para dokter, para terapis penyembuhan alternatif juga menjalani pendidikan dan pelatihan menggunakan metodologi ilmiah.
Penyembuhan alternatif terkadang tidak digunakan sebagai pengganti pengobatan konvensional. Tapi ada juga yang menggunakan keduanya. Misalnya, dalam rangka menjalani perawatan gangguan jantung tertentu, pasien disarankan oleh dokter untuk melakukan yoga atau teknik-teknik relaksasi lainnya untuk meringankan kerja jantung. Dalam hal ini pengobatan alternatif bisa digunakan bersama-sama dengan penyembuhan konvensional.
Spesialis penyembuhan alternatif
Tak disangkal, banyak klinik pengobatan alternatif mengklaim diri sebagai ahli mengobati berbagai gangguan kesehatan. Mulai dari sakit mata hingga jantung, dari sakit encok sampai gangguan fungsi seksual, dengan cara penyembuhan yang berbeda-beda. Bila Anda berminat memilih penyembuhan alternatif, pastikan klinik yang Anda datangi menyediakan penyembuhan yang bisa dipertanggungjawabkan.
Berdasarkan metode penyembuhannya, ada 4 jenis praktik penyembuhan alternatif:
• Praktik terapi biologis, mencakup pemberian suplemen tambahan berupa herba, ekstrak buah, dan jenis makanan tertentu, seperti pada penyembuhan naturopati.
• Terapi perlakuan terhadap tubuh, fokus pada sistem dan struktur tubuh. Ini dilakukan oleh seorang chiropractor dan massage therapist.
• Intervensi tubuh dan pikiran, menggunakan pendekatan adanya keterkaitan antara pikiran, tubuh, dan jiwa pasien untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Teknik-teknik yang digunakan adalah meditasi, yoga, dan biofeedback yang dikombinasikan dengan pengobatan herba. Contohnya adalah Ayurveda.
• Terapi energi, yaitu memperbaiki energi buruk pada pasien dengan cara meningkatkan energi sampai pada tingkat maksimal. Misalnya pada Qi gong (chikung) dan Reiki.
Sistem penyembuhan alternatif yang menggabungkan antara teori dan praktik sudah banyak dilakukan di negara-negara Barat. Pengobatan alternatif tradisional Cina seperti akupunktur, kini bahkan sudah diadopsi oleh pengobatan allophatic. Di Indonesia, pengobatan alternatif menggunakan ramuan tradisional atau yang disebut jamu, sudah lama dikenal dan hingga kini masih digunakan oleh terapis atau ahli herba.
Sebelum Anda menentukan pilihan, pertimbangkan dengan matang. Pengobatan konvensional atau allophatic dilakukan oleh para dokter yang tidak hanya terlatih, tetapi juga punya ijazah dan izin praktik. Namun bila Anda menginginkan penyembuhan alternatif, pilih yang terapis yang benar-benar ahli di bidangnya, memiliki sertifikat pelatihan, dan memiliki izin praktik. Anda berhak kok, mewawancarai calon terapis Anda tentang apa saja yang dia pelajari untuk menjadi terapis, di mana ia mendapatkan sertifikat, serta berapa lama ia mengikuti pelatihan.
Bila Anda ingin menggabungkan antara pengobatan konvensional dengan pengobatan alternatif, tak ada salahnya mengomunikasikannya dengan dokter Anda. Bila pengobatan alternatif dengan pemberian ‘obat’ herba atau suplemen berbahan alami menjadi pilihan, sebaiknya tidak dicampur dengan obat-obatan yang Anda dapatkan dari dokter. Meskipun terbuat dari bahan alam, bukan berarti obat herba tidak mengandung bahan kimia. Penggunaan obat-obat herba pun ada aturannya. Selain itu, ketika dipadu dengan obat konvensional, Anda akan sulit memastikan, obat manakah yang telah menyembuhkan Anda.
Namun pengobatan allophatic yang sudah terbukti secara ilmiah selama ribuan tahun ini ternyata juga dianggap belum sempurna. Buktinya, ketika seseorang yang menjalani pengobatan konvensional tidak kunjung sembuh, pengobatan alternatif pun mulai dilirik. Penyembuhan alternatif –yang didasari pada keyakinan bahwa manusia terdiri dari tubuh, jiwa, dan pikiran –menggunakan pendekatan ketiga unsur itu dalam proses penyembuhan. Pengobatan alternatif juga hampir tidak melibatkan obat-obatan modern, dan tidak menggunakan teknik bedah atau operasi seperti halnya pengobatan konvensional. Sama seperti para dokter, para terapis penyembuhan alternatif juga menjalani pendidikan dan pelatihan menggunakan metodologi ilmiah.
Penyembuhan alternatif terkadang tidak digunakan sebagai pengganti pengobatan konvensional. Tapi ada juga yang menggunakan keduanya. Misalnya, dalam rangka menjalani perawatan gangguan jantung tertentu, pasien disarankan oleh dokter untuk melakukan yoga atau teknik-teknik relaksasi lainnya untuk meringankan kerja jantung. Dalam hal ini pengobatan alternatif bisa digunakan bersama-sama dengan penyembuhan konvensional.
Spesialis penyembuhan alternatif
Tak disangkal, banyak klinik pengobatan alternatif mengklaim diri sebagai ahli mengobati berbagai gangguan kesehatan. Mulai dari sakit mata hingga jantung, dari sakit encok sampai gangguan fungsi seksual, dengan cara penyembuhan yang berbeda-beda. Bila Anda berminat memilih penyembuhan alternatif, pastikan klinik yang Anda datangi menyediakan penyembuhan yang bisa dipertanggungjawabkan.
Berdasarkan metode penyembuhannya, ada 4 jenis praktik penyembuhan alternatif:
• Praktik terapi biologis, mencakup pemberian suplemen tambahan berupa herba, ekstrak buah, dan jenis makanan tertentu, seperti pada penyembuhan naturopati.
• Terapi perlakuan terhadap tubuh, fokus pada sistem dan struktur tubuh. Ini dilakukan oleh seorang chiropractor dan massage therapist.
• Intervensi tubuh dan pikiran, menggunakan pendekatan adanya keterkaitan antara pikiran, tubuh, dan jiwa pasien untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Teknik-teknik yang digunakan adalah meditasi, yoga, dan biofeedback yang dikombinasikan dengan pengobatan herba. Contohnya adalah Ayurveda.
• Terapi energi, yaitu memperbaiki energi buruk pada pasien dengan cara meningkatkan energi sampai pada tingkat maksimal. Misalnya pada Qi gong (chikung) dan Reiki.
Sistem penyembuhan alternatif yang menggabungkan antara teori dan praktik sudah banyak dilakukan di negara-negara Barat. Pengobatan alternatif tradisional Cina seperti akupunktur, kini bahkan sudah diadopsi oleh pengobatan allophatic. Di Indonesia, pengobatan alternatif menggunakan ramuan tradisional atau yang disebut jamu, sudah lama dikenal dan hingga kini masih digunakan oleh terapis atau ahli herba.
Sebelum Anda menentukan pilihan, pertimbangkan dengan matang. Pengobatan konvensional atau allophatic dilakukan oleh para dokter yang tidak hanya terlatih, tetapi juga punya ijazah dan izin praktik. Namun bila Anda menginginkan penyembuhan alternatif, pilih yang terapis yang benar-benar ahli di bidangnya, memiliki sertifikat pelatihan, dan memiliki izin praktik. Anda berhak kok, mewawancarai calon terapis Anda tentang apa saja yang dia pelajari untuk menjadi terapis, di mana ia mendapatkan sertifikat, serta berapa lama ia mengikuti pelatihan.
Bila Anda ingin menggabungkan antara pengobatan konvensional dengan pengobatan alternatif, tak ada salahnya mengomunikasikannya dengan dokter Anda. Bila pengobatan alternatif dengan pemberian ‘obat’ herba atau suplemen berbahan alami menjadi pilihan, sebaiknya tidak dicampur dengan obat-obatan yang Anda dapatkan dari dokter. Meskipun terbuat dari bahan alam, bukan berarti obat herba tidak mengandung bahan kimia. Penggunaan obat-obat herba pun ada aturannya. Selain itu, ketika dipadu dengan obat konvensional, Anda akan sulit memastikan, obat manakah yang telah menyembuhkan Anda.
Immanuella Rachmani