
Apa makna makanan bagi Anda? Selain sebagai pemenuhan kebutuhan fisik, saat ini makanan punya peran yang lebih besar dalam hidup kita. “Makanan mencerminkan kepribadian, kebudayaan, karakter, dan gaya hidup kita,” kata Jeremy M. Cooper, General Manager Grand Sahid Jakarta pada acara pembukaan EAT JKT 2015 di Restoran Bengawan Solo, Hotel Grand Sahid 13 Mei lalu.
Di tengah maraknya kuliner kota Jakarta, Qraved -sebuah website yang memudahkan kita untuk menemukan restoran yang sedang hip di Jakarta– mengadakan sebuah acara sebagai perayaan terhadap dunia kuliner Jakarta yang terus berkembang. Acara yang bernama Eat Jakarta 2015 ini merupakan yang kedua kalinya digelar oleh Qraved. Acara yang dimulai 14 Mei sampai 14 Juni 2015 ini melibatkan 100 restoran di Jakarta.
Apa pun makanan yang Anda inginkan, apakah itu santapan ala Prancis, hidangan oriental, makanan Indonesia dari zaman kecil Anda atau makanan kesukaan seperti pizza, pasta, restoran favorit Anda akan menyajikan set menu spesial yang mengolah menu klasik dengan cara baru. Misalnya saja cara memasak dengan teknologi molekuler atau penggunaan nitrogen cair dan dry ice dalam mengolah makanan.
Restoran yang tergabung dalam EAT JKT 2015 ini dipilih dengan seksama oleh tim Qraved, “Karena kami ingin memastikan bahwa semua titik terbaik di Jakarta disertakan, mulai dari jajanan pinggir jalan hingga restoran dalam gedung pencakar Langit. Dari Gia, Enmari dan Amuz, hingga Three Buns, Carnivor dan Colette & Lola, ada ruang untuk semua orang dalam daftar restoran tahun ini,” kata Estee Hamid, Business Development Manager Qraved.
Qraved memperluas jangkauan acara tahun ini dengan misi agar kuliner Jakarta mendapat pengakuan yang sama dengan kota lain seperti Singapura, Kuala Lumpur, dan Sidney.
“Kita harus bangga mempunyai warisan kuliner yang begitu kaya,” tandas Jeremy. Pertama kali datang ke Indonesia, Jeremy tinggal di Bali, tahun 2002. Hotel yang ia pegang tidak mempunyai menu Indonesia. Lain halnya dengan Thailand, yang begitu mudah menemukan makanan Thailand di mana pun. Mereka memandang makanan mereka sebagai makanan internasional. “Project pertama saya saat itu adalah membuka restoran Bali. Hasilnya penuh setiap malam! Pengunjung hotel dari Ritzcarlton dan Conrad berdatangan. Sepertinya mereka lupa bahwa seorang turis datang juga mencari pengalaman budaya,” kisah Jeremy.
Indonesia telah menjadi aktif dan menjadi pusat media kuliner Asia Tenggara. “Sudah menjadi tugas Qraved untuk meningkatkan gaya hidup dan aktivitas makan di Jakarta. EAT JKT 2015 bertujuan menyoroti keragaman masakan dan hidangan di kota ini,” kata Steven Kim, CEO Qraved pada sambutannya. 100 restoran yang berpartisipasi akan menyediakan set menu dengan harga berkisar Rp 35 ribu hingga Rp 600 ribu per orang, dengan potongan lebih dari 50% dari harga biasa. Dengan adanya EAT JKT 2015 ini Qraved akan meluncurkan aplikasi gratis bagi pengguna iOS dan Android untuk menemukan, memilih, memesan, mengulas dan berbagi informasi seputar restoran-restoran di Jakarta.
Informasi 100 restoran tersebut saat ini bisa Anda temukan di http://www.qraved.com/Jakarta/event/eatjakarta
Di tengah maraknya kuliner kota Jakarta, Qraved -sebuah website yang memudahkan kita untuk menemukan restoran yang sedang hip di Jakarta– mengadakan sebuah acara sebagai perayaan terhadap dunia kuliner Jakarta yang terus berkembang. Acara yang bernama Eat Jakarta 2015 ini merupakan yang kedua kalinya digelar oleh Qraved. Acara yang dimulai 14 Mei sampai 14 Juni 2015 ini melibatkan 100 restoran di Jakarta.
Apa pun makanan yang Anda inginkan, apakah itu santapan ala Prancis, hidangan oriental, makanan Indonesia dari zaman kecil Anda atau makanan kesukaan seperti pizza, pasta, restoran favorit Anda akan menyajikan set menu spesial yang mengolah menu klasik dengan cara baru. Misalnya saja cara memasak dengan teknologi molekuler atau penggunaan nitrogen cair dan dry ice dalam mengolah makanan.
Restoran yang tergabung dalam EAT JKT 2015 ini dipilih dengan seksama oleh tim Qraved, “Karena kami ingin memastikan bahwa semua titik terbaik di Jakarta disertakan, mulai dari jajanan pinggir jalan hingga restoran dalam gedung pencakar Langit. Dari Gia, Enmari dan Amuz, hingga Three Buns, Carnivor dan Colette & Lola, ada ruang untuk semua orang dalam daftar restoran tahun ini,” kata Estee Hamid, Business Development Manager Qraved.
Qraved memperluas jangkauan acara tahun ini dengan misi agar kuliner Jakarta mendapat pengakuan yang sama dengan kota lain seperti Singapura, Kuala Lumpur, dan Sidney.
“Kita harus bangga mempunyai warisan kuliner yang begitu kaya,” tandas Jeremy. Pertama kali datang ke Indonesia, Jeremy tinggal di Bali, tahun 2002. Hotel yang ia pegang tidak mempunyai menu Indonesia. Lain halnya dengan Thailand, yang begitu mudah menemukan makanan Thailand di mana pun. Mereka memandang makanan mereka sebagai makanan internasional. “Project pertama saya saat itu adalah membuka restoran Bali. Hasilnya penuh setiap malam! Pengunjung hotel dari Ritzcarlton dan Conrad berdatangan. Sepertinya mereka lupa bahwa seorang turis datang juga mencari pengalaman budaya,” kisah Jeremy.
Indonesia telah menjadi aktif dan menjadi pusat media kuliner Asia Tenggara. “Sudah menjadi tugas Qraved untuk meningkatkan gaya hidup dan aktivitas makan di Jakarta. EAT JKT 2015 bertujuan menyoroti keragaman masakan dan hidangan di kota ini,” kata Steven Kim, CEO Qraved pada sambutannya. 100 restoran yang berpartisipasi akan menyediakan set menu dengan harga berkisar Rp 35 ribu hingga Rp 600 ribu per orang, dengan potongan lebih dari 50% dari harga biasa. Dengan adanya EAT JKT 2015 ini Qraved akan meluncurkan aplikasi gratis bagi pengguna iOS dan Android untuk menemukan, memilih, memesan, mengulas dan berbagi informasi seputar restoran-restoran di Jakarta.
Informasi 100 restoran tersebut saat ini bisa Anda temukan di http://www.qraved.com/Jakarta/event/eatjakarta
Teks: Imma Rachmani
Foto: Dok. Qraved