
Quickie bisa dibilang merupakan salah satu solusi untuk berhubungan seks bagi pasangan supersibuk. Jika jadwal Anda dan suami sering tidak klop dan Anda berdua selalu tidak punya waktu luang, maka seks kilat bisa dijadikan pilihan. Tapi ternyata tidak semua orang pernah atau mau melakukannya. Alasannya bermacam-macam. Ada yang bilang seks kilat hanya cocok untuk pasangan muda. Bahkan sebagian wanita menganggap quickie hanya menyenangkan pria. Benarkah?
Samakan Persepsi
Seks kilat memang berbeda dari hubungan seks biasa. Di dalam pikiran banyak orang, seks kilat hanya dilakukan oleh orang-orang yang sibuk. Namun ternyata pemahaman itu kurang tepat. Seks kilat bisa dilakukan sebagai salah satu variasi hubungan seks yang berguna sebagai intermeso atau upaya untuk menyegarkan hubungan suami-istri. Jika tujuannya 'seideal' itu, tentu diharapkan seks kilat berlangsung dengan sukses.
Kunci sukses dari seks kilat adalah komunikasi. Tanpa komunikasi yang baik, Anda dan suami akan sulit memperoleh kepuasan maksimal. Antara lain jika Anda dan suami punya persepsi berbeda. Misalnya berciuman di dalam lift, bagi suami mungkin biasa atau bahkan menggairahkan, sementara Anda menganggapnya tidak sopan dan merasa tidak nyaman karena takut terekam oleh kamera di dalam lift. Jika ada perbedaan seperti itu, bisa jadi Anda akan sulit melakukan seks kilat. Kuncinya, samakan dulu persepsi Anda dan suami.
Anda dan pasangan juga harus sama-sama berpikiran terbuka. Sebab, sebelum melakukan seks kilat, seringkali dimulai dengan cara-cara ‘nakal’ yang akan sulit dilakukan jika salah satu masih berpikir konvensional. Melakukan seks kilat berarti harus bisa beradaptasi dengan kondisi dan lokasi. Misalnya saja Anda ingin melakukan hubungan seks pada waktu istirahat makan siang dan kebetulan kantor suami tak jauh dari kantor Anda. Untuk membangkitkan gairah, Anda bisa melakukan foreplay lewat telepon, dengan mengobrolkan hal-hal yang 'erotis' dan menjurus pada hubungan seks. Hal ini hanya bisa dilakukan jika Anda dan suami di 'level' yang sama. Artinya, masing-masing sudah tahu apa yang dimaui pasangannya.
(Bersambung)