
Seseorang disebut mengalami suatu gangguan kecemasan (anxiety disorders) ketika perasaan cemas muncul terus-menerus, dalam kadar yang tidak proporsional, dan kadang tidak masuk akal. Perasaan cemas yang berlebihan ini biasanya diikuti berbagai gejala pada fisik, psikis, maupun perilaku. dari segi fisik, biasanya muncul tremor, pusing berlebihan, sesak napas, jantung berdebar dengan cepat, rasa nyeri di perut, hingga kekakuan otot. Terkadang juga disertai dengan masalah-masalah tidur (seperti insomnia, mimpi buruk, dan sebagainya).
Kondisi ini tentu akan ikut mengacaukan pikiran dan emosi seseorang; kadang meledak-ledak, mengamuk, atau menangis tanpa sebab yang jelas. Ada orang yang cenderung menyerang atau sebaliknya 'melarikan diri' (avoidance) -bisa dengan cara makan berlebihan, minum minuman beralkohol atau mengonsumsi berbagai obat penenang. 'Pelarian' ini memang dapat menenangkan diri mereka, walaupun hanya bersifat sementara. Padahal perilaku ini, karena dianggap memberi rasa nyaman, akan cenderung diulang sehingga membentuk kebiasaan yang menambah masalah baru. Mulai dari obesitas, hipertensi, serta kecanduan alkohol dan obat-obatan.
Sekalipun mungkin kita menemukan gejala-gejala tersebut dalam diri kita, jangan langsung mendiagnosis, apalagi mengobati diri sendiri. Ada syarat dan kriteria dari Diagnostic and Statistic Manual of Mental Disorders (DSM) -panduan yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association -yang harus dipenuhi untuk menyebut seseorang mengalami suatu gangguan kecemasan tertentu. Karena itu, diperlukan bantuan seorang ahli jiwa yang juga akan memberikan saran terapi untuk menuntaskan masalah hingga ke akarnya. Dalam kondisi yang cukup kronis sehingga memerlukan obat-obatan tertentu, penanganannya harus dilakukan oleh psikiater.
Dalam kasus yang kronis dan membahayakan diri seseorang atau orang lain, dibutuhkan bantuan beberapa jenis obat tertentu untuk membantu meringankan rasa cemas, antara lain:
Benzodiazepin
Biasa digunakan hanya untuk menghilangkan kecemasan akut dalam jangka pendek (maksimal 2-3 minggu). Karena mereka dapat membentuk kecanduan (adiktif), obat ini bukan pilihan yang baik jika Anda punya masalah dengan penyalahgunaan alkohol atau obat (membuat Anda lebih rentan terhadap kecanduan).
Buspirone
Jenis obat anti-kecemasan yang dapat digunakan secara berkelanjutan. Seperti kebanyakan antidepresan lain, penggunaan obat ini akan efektif jika dikonsumsi dalam beberapa minggu.
Antidepresan
Obat-obat ini memengaruhi aktivitas kimia otak (neurotransmitter) dan diperkirakan memainkan peran dalam gangguan kecemasan. Contohnya: fluoxetine, paroxetine, escitaloparm, dan imipramine. Penggunaan jenis obat ini biasanya diberikan minimal 6 bulan sesudah gejala mereda.
Kondisi ini tentu akan ikut mengacaukan pikiran dan emosi seseorang; kadang meledak-ledak, mengamuk, atau menangis tanpa sebab yang jelas. Ada orang yang cenderung menyerang atau sebaliknya 'melarikan diri' (avoidance) -bisa dengan cara makan berlebihan, minum minuman beralkohol atau mengonsumsi berbagai obat penenang. 'Pelarian' ini memang dapat menenangkan diri mereka, walaupun hanya bersifat sementara. Padahal perilaku ini, karena dianggap memberi rasa nyaman, akan cenderung diulang sehingga membentuk kebiasaan yang menambah masalah baru. Mulai dari obesitas, hipertensi, serta kecanduan alkohol dan obat-obatan.
Sekalipun mungkin kita menemukan gejala-gejala tersebut dalam diri kita, jangan langsung mendiagnosis, apalagi mengobati diri sendiri. Ada syarat dan kriteria dari Diagnostic and Statistic Manual of Mental Disorders (DSM) -panduan yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association -yang harus dipenuhi untuk menyebut seseorang mengalami suatu gangguan kecemasan tertentu. Karena itu, diperlukan bantuan seorang ahli jiwa yang juga akan memberikan saran terapi untuk menuntaskan masalah hingga ke akarnya. Dalam kondisi yang cukup kronis sehingga memerlukan obat-obatan tertentu, penanganannya harus dilakukan oleh psikiater.
Dalam kasus yang kronis dan membahayakan diri seseorang atau orang lain, dibutuhkan bantuan beberapa jenis obat tertentu untuk membantu meringankan rasa cemas, antara lain:
Benzodiazepin
Biasa digunakan hanya untuk menghilangkan kecemasan akut dalam jangka pendek (maksimal 2-3 minggu). Karena mereka dapat membentuk kecanduan (adiktif), obat ini bukan pilihan yang baik jika Anda punya masalah dengan penyalahgunaan alkohol atau obat (membuat Anda lebih rentan terhadap kecanduan).
Buspirone
Jenis obat anti-kecemasan yang dapat digunakan secara berkelanjutan. Seperti kebanyakan antidepresan lain, penggunaan obat ini akan efektif jika dikonsumsi dalam beberapa minggu.
Antidepresan
Obat-obat ini memengaruhi aktivitas kimia otak (neurotransmitter) dan diperkirakan memainkan peran dalam gangguan kecemasan. Contohnya: fluoxetine, paroxetine, escitaloparm, dan imipramine. Penggunaan jenis obat ini biasanya diberikan minimal 6 bulan sesudah gejala mereda.
Shinta Kusuma
Konsultan: Dr. Andri, SpKJ, FAPM -Psikiater dari Psychosomatic Clinic, Omni Hospital Alam Sutera.
Foto: Dok. Gemina Group