
Potensi kapal pesiar di Indonesia sangat tinggi. Ini terlihat dari terus bertambahnya jumlah kapal pesiar asing yang mampir ke Indonesia dari tahun ke tahun. Jumlah kunjungan wisatawan kapal pesiar dari luar negeri ke Indonesia naik dari 68.500 orang pada 2009, menjadi 113.000 orang pada 2010, dengan tujuan utama Bali (40%), Lombok (40%), Komodo, dan Tanjung Emas. Sementara pada 2015 diperkirakan jumlah wisatawan asing meningkat sampai 500.000 orang. Pada 2013 lalu sekitar 305 kapal pesiar mengunjungi Indonesia. Untuk itu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kini sedang menyiapkan 10 pelabuhan sebagai pintu masuk kapal pesiar.
Dengan perkembangan wisata kapal pesiar yang sepesat ini, Anda malah taku berwisata menantang lautan? Duh, coba buang dulu mitos ini:
Pasti mabuk laut
Memang ada orang-orang yang mudah mabuk laut. Cuaca dan lokasi juga ikut menentukan kadar ‘pergolakan’ laut. Tapi mabuk laut bukanlah gangguan yang tak bisa diatasi. Sebaiknya Anda cukup tidur dan beristirahat sebelum memulai cruise, perut tidak dibiarkan kosong, serta minum obat antimabuk setidaknya satu jam sebelum keberangkatan. Kalau Anda mulai merasakan tanda-tanda akan mabuk laut, cobalah meminum ramuan herba hangat dan hindari tempat-tempat yang berangin kencang. Tempatkan diri Anda di bagian steerage (tengah kapal) agar guncangan tidak terlalu terasa. Kalau tak mempan juga, turunlah ke bagian yang lebih rendah sehingga pandangan mata Anda sejajar dengan horison.
Mahal
Urusan harga memang relatif bagi setiap orang. Tapi kalau biaya makan, hotel, fasilitas olahraga dan hiburan, bahkan antar-jemput sudah termasuk di dalam harga, mungkin jatuhnya tidak mahal-mahal amat. Belakangan ini juga sudah banyak tersedia paket-paket budget cruise, biasanya dengan sasaran anak muda.
Membosankan
Dengan adanya berbagai fasilitas hiburan dan olahraga, termasuk untuk anak-anak, saat ini mengarungi lautan selama berhari-hari tidak lagi terasa membosankan. Nikmati saja semua faslitas yang disediakan dan jangan berpikir bahwa Anda tengah terjebak di tengah lautan.
Pesertanya tua-tua
Dari hasil survei, memang usia rata-rata peserta cruise adalah 55,6 tahun. Mungkin karena waktu luang mereka lebih banyak setelah pensiun dan keuangan sudah stabil. Tapi jangan berpikir bahwa mereka semua membosankan, berpikiran kuno, dan susah diajak gaul. Dari hasil survei, ternyata banyak juga aki-aki dan nini-nini yang gaul, heboh, dan asyik. Kalau Anda jenis orang yang mudah bergaul dengan orang tua, dijamin Anda akan dimanjakan habis-habisan oleh mereka!
Tidak ada akses internet
Di tengah lautan lepas, akses internet pribadi memang sulit tersambung. Kalaupun sesekali ada sinyal, biasanya lambat dan terputus-putus. Namun biasanya kapal pesiar yang kompeten menyediakan fasilitan Wi Fi khusus untuk kondisi di tengah lautan. Jadi jangan khawatir, Anda tetap bisa online, kok!
Dengan perkembangan wisata kapal pesiar yang sepesat ini, Anda malah taku berwisata menantang lautan? Duh, coba buang dulu mitos ini:
Pasti mabuk laut
Memang ada orang-orang yang mudah mabuk laut. Cuaca dan lokasi juga ikut menentukan kadar ‘pergolakan’ laut. Tapi mabuk laut bukanlah gangguan yang tak bisa diatasi. Sebaiknya Anda cukup tidur dan beristirahat sebelum memulai cruise, perut tidak dibiarkan kosong, serta minum obat antimabuk setidaknya satu jam sebelum keberangkatan. Kalau Anda mulai merasakan tanda-tanda akan mabuk laut, cobalah meminum ramuan herba hangat dan hindari tempat-tempat yang berangin kencang. Tempatkan diri Anda di bagian steerage (tengah kapal) agar guncangan tidak terlalu terasa. Kalau tak mempan juga, turunlah ke bagian yang lebih rendah sehingga pandangan mata Anda sejajar dengan horison.
Mahal
Urusan harga memang relatif bagi setiap orang. Tapi kalau biaya makan, hotel, fasilitas olahraga dan hiburan, bahkan antar-jemput sudah termasuk di dalam harga, mungkin jatuhnya tidak mahal-mahal amat. Belakangan ini juga sudah banyak tersedia paket-paket budget cruise, biasanya dengan sasaran anak muda.
Membosankan
Dengan adanya berbagai fasilitas hiburan dan olahraga, termasuk untuk anak-anak, saat ini mengarungi lautan selama berhari-hari tidak lagi terasa membosankan. Nikmati saja semua faslitas yang disediakan dan jangan berpikir bahwa Anda tengah terjebak di tengah lautan.
Pesertanya tua-tua
Dari hasil survei, memang usia rata-rata peserta cruise adalah 55,6 tahun. Mungkin karena waktu luang mereka lebih banyak setelah pensiun dan keuangan sudah stabil. Tapi jangan berpikir bahwa mereka semua membosankan, berpikiran kuno, dan susah diajak gaul. Dari hasil survei, ternyata banyak juga aki-aki dan nini-nini yang gaul, heboh, dan asyik. Kalau Anda jenis orang yang mudah bergaul dengan orang tua, dijamin Anda akan dimanjakan habis-habisan oleh mereka!
Tidak ada akses internet
Di tengah lautan lepas, akses internet pribadi memang sulit tersambung. Kalaupun sesekali ada sinyal, biasanya lambat dan terputus-putus. Namun biasanya kapal pesiar yang kompeten menyediakan fasilitan Wi Fi khusus untuk kondisi di tengah lautan. Jadi jangan khawatir, Anda tetap bisa online, kok!
Tina Savitri