
Dunia mungkin serasa runtuh ketika Anda baru tahu kalau pasangan Anda selingkuh.
Sedih, marah, super benci karena dikhianati pasti Anda alami. Namun setelah emosi jiwa mereda, Anda dihadapkan pada dua pilihan: Memaafkannya dan mempertahankan hubungan ini, atau tak mau lagu berhubungan dengan dia.
Sebelum Anda membuat keputusan, coba tanyakan kepada diri sendiri enam pertanyaan penting ini. Dengan demikian, 99% keputusan yang Anda ambil memang sesuai keinginan Anda.
1. Apakah kelakuannya melanggar prinsip Anda?
Setiap orang punya prinsip sendiri-sendiri soal batas selingkuh, dan Anda juga harus punya prinsip itu. Apakah yang ia lakukan sudah melanggar prinsip Anda? Misalnya, ia dan wanita itu selalu makan siang bersama? Atau, mereka rutin chatting mesra? Atau malah ia sudah tidur bareng wanita tersebut?
2. Sudah berapa lama ia selingkuh? Apakah lebih dari sekali?
Diselingkuhi, sekali atau beberapa kali, sama sakit hatinya. Tapi Anda mungkin lebih mudah membangun kembali kepercayaan pada pasangan jika ia baru sekali selingkuh, ketimbang ia sudah beberapa kali mengkhianati Anda.
Jika ia hobi selingkuh, Anda harus menerima fakta bahwa ia tak ragu mengkhianati Anda dengan segala tipuannya. Atau, bisa jadi ia memang tak kenal kata jera, dan tak punya respek pada Anda.
3. Apakah Anda bertengkar soal perselingkuhan ini? Apakah Anda dipermalukan?
Ketika Anda tahu bahwa pasangan selingkuh, apakah Anda melabraknya? Atau mengajaknya bicara baik-baik, lalu emosional, dan pasangan Anda malah memutarbalikkan fakta?
Anda akan lebih sulit untuk kembali membangun komitmen jika pasangan yang selingkuh menyerang rasa percaya diri Anda, sehingga Anda justru jadi si terdakwa. Contohnya, ia menyangkal perselingkuhan itu dan mengatakan Anda "terlalu parno," atau bilang bahwa ia selingkuh karena Anda "terlalu reseh," "bawel dan nggak romantis," hingga "sebenarnya aku tak pernah mencintai kamu."
4. Seberapa dalam komitmen Anda berdua?
Umumnya, meski terjadi perselingkuhan, orang bertahan dalam pernikahan karena faktor ekonomi, memikirkan anak dan nama baik keluarga, dan alasan lain. Logika memang diperlukan dalam membuat keputusan ini, tapi pikirkan juga perasaan Anda.
Kenapa Anda yang harus berkorban demi mempertahankan pernikahan ini, sementara jelas-jelas pasangan Anda yang selingkuh? Ia harus kapok dan mau menjaga komitmen ini, serta tak lagi mengulangi kesalahan yang sama (kalau tetap begitu, itu, sih, modus!).
5. Apa arti pengkhianatan ini bagi Anda?
Kadang-kadang, karena sejak remaja pacar-pacar Anda sering mengkhianati Anda, Anda jadi 'imun' dan pasrah saat pasangan selingkuh. Andalah yang menentukan apakah perselingkuhan alias pengkhianatan ini meninggalkan luka yang terlalu dalam, atau suatu fase hubungan yang bisa dengan tegar Anda lalui.
6. Kuatkah Anda melewatinya?
Pertanyaan ini tidak memancing Anda untuk berkata, "Aku tidak kuat" lalu asal mengikuti kata hati. Pertanyaan ini untuk menyadarkan Anda bahwa dikhianati itu sakit, dan apa pun keputusan yang Anda ambil tak ada cara yang paling benar. Apa pun keputusannya, semua sama sakitnya.
[Baca juga alasan mengapa pria selingkuh]