Apa pun pekerjaannya, yang penting tanggal sekian kita gajian. Ini gurauan yang sering dilontarkan para karyawan. Mendengar itu, sangat mungkin kita berpikir bahwa hal terpenting bagi para pekerja adalah mendapatkan kompensasi setiap selesai melakukan pekerjaannya. Memang, jika Anda bertanya apa yang para karyawan inginkan, kebanyakan akan menjawab gaji yang lebih besar. Tapi ternyata, alasan utama seorang karyawan hengkang dari pekerjaannya bukan (hanya) itu.
Dr. Travis Bradberry, penulis buku Emotional Intelligence 2.0 beropini berbagai hal yang dilakukan para manajer yang berujung hengkangnya karyawan berprestasi.
Memberikan pekerjaan terlalu banyak
Ini akan membingungkan. Mengapa? Karena mereka akan merasa terhukum karena kinerja yang baik.
Tidak menghargai kontribusi
Karyawan yang menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dianggap melakukan sesuatu yang sudah seharusnya dilakukan. Karena itu, tidak perlu dipuji. Padahal, semua orang suka pujian.
Tidak peduli pada karyawan
Rocker juga manusia -lagu band Serieus ini bisa menganalogikan kehidupan kerja. Sama dengan anak buah Anda. Mereka juga manusia, maka perlakukan mereka seperti manusia juga. Show them that you care.
Tidak menghargai komitmen
Seorang atasan yang cakap memiliki kepercayaan dari timnya. Jika atasan tidak menghargai komitmen yang sudah disepakati, mengapa orang lain harus melakukannya?
Merekrut dan mempromosikan orang yang tidak tepat
Karyawan akan merasa terdemotivasi ketika para atasan merekrut orang-orang yang tidak terampil untuk menjadi mitra mereka. Sementara mempromosikan orang yang salah bisa dianggap sebagai sebuah hinaan!
Tidak membiarkan para karyawan mengejar passion mereka
Karyawan yang talented adalah orang-orang yang passionate. Membiarkan mereka mengejar passion mereka terbukti dapat meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja.
Gagal mengembangkan skill para karyawan
Tugas manajer yang tidak boleh dilupakan, mereka adalah pengelola. Buat anak buah Anda selalu tertantang untuk terus berkembang dengan menambah kemampuan mereka. Pekerjaan yang itu-itu saja atau dianggap terlalu mudah membuat para karyawan bosan. Solusinya, mencari pekerjaan lain.
Baca juga: Ini Alasan Karyawan Berprestasi Hengkang