
Anda boleh saja meyebutnya white lies atau berbohong demi kebaikan, meskipun yang namanya bohong tetap saja bohong.
Inilah 15 di antaranya yang paling sering kita katakan. Mungkin Anda bisa menambahkan sendiri daftarnya....
1. "Sudah dekat kok, sebentar lagi juga sampai"
Anda sadar kalau Anda memang terlambat berangkat untuk menemui seseorang dan orang itu sudah kesal menunggu Anda. Tapi apa daya, Anda masih terjebak dalam kemacetan.
2. "Bukan salah saya!"
Pokoknya, ada sejuta penyebab lain yang membuat sebuah tugas yang menjadi tanggung jawab Anda kacau balau.
3. 'Yah, masuk akal, sih"
Sebenarnya Anda tak punya opsi yang lebih baik ketimbang opsi yang dikemukakan orang lain, tapi Anda gengsi mengakuinya.
4. 'Terima kasih ya, aku suka banget!"
Nggak mungkin, dong, kalau Anda bilang terus terang kalau hadiah yang dia berikan sebenarnya mengecewakan Anda.
5. "Bener, kamu cakep, kok, pakai baju itu"
Biasanya ini dikatakan pria kalau istri atau kekasihnya menanyakan apakah ia pantas memakai baju tertentu. Daripada dicemberuti atau harus menunggu dia ganti baju lagi kalau bilang tidak pantas, ya lebih baik begini....
6. "Saya nggak tahu kapan kapan bisa menyelesaikannya. Tapi saya usahakan secepatnya"
Sebenarnya Anda ingin menolak, tapi tak enak mengatakan apa adanya. Mudah-mudahan saja orang yang meminta bantuan mengerti arti kalimat Anda.
7. "Saya 34 tahun"
Lumayan, diskonnya 10 tahun. Siapa juga yang ngotot ingin lihat KTP Anda?
8. "Coba kalau waktu itu saya ada, pasti nggak begini jadinya"
Ini cara lain untuk bilang bahwa Anda versi sehari-hari Superman atau Superwoman.
9. 'Betul, dia ngobrol di kafe sama saya semalam"
Meskipun sebal, Anda toh, harus melindungi sahabat Anda dari investigasi suaminya yang cemburuan. Baru setelah itu Anda buru-buru menelepon sahabat Anda, “Elo semalam sebenarnya ke mana dan sama siapa?”
10. "Maaf, saya sedang meeting"
Ini cara ampuh untuk memutus gangguan telemarketer pada jam kantor tanpa harus berbicara pedas.
11. "Maaf, saya sedang tidak enak badan, harus istirahat"
Ini kalau telemarketer mengganggu Anda di luar hari dan jam kerja. Bisa juga berimprovisasi, misalnya, “Maaf ya, ini saya sedang di rumah sakit,” lalu menutup telepon. Anda, kan, tidak perlu memberi tahu siapa yang sakit.
12. "Tadi sedang ada diskon besar, sampai 70%. Sayang kalau tidak dibeli"
Ini alasan yang Anda sampaikan kepada suami kalau (lagi-lagi) membeli sepatu atau baju baru, agar suami tidak ngomel, Itu kalau tertangkap basah. Kalau ia tidak tahu, sebaiknya cepat-cepat sembunyikan belanjaan Anda!
13. "Kemarin saya sudah kirim jawaban lewat e-mail, kok. Hah? Belum terima? Wah, jangan-jangan e-mail saya sedang down. Saya akan kirim ulang secepatnya, deh"
Sebenarnya Anda lupa kirim jawaban, tapi kredibilitas harus tetap dijaga, kan? BTW, coba cari alasan yang lebih kekinian, karena alasan ini sudah jadi terlalu 'mainstream.'
14. "Saya punya, tapi hilang"
Supaya Anda tidak dianggap ketinggalam zaman karena tidak memiliki gadget atau benda tertentu yang sedang nge-hits.
15. "Maaf, saya sedang puasa"
Bila Anda tidak doyan makanan yang ditawarkan oleh bos Anda atau ibu mertua Anda, atau orang-orang yang selayaknya Anda hormati. Selamat menyiapkan jawaban lanjutan, jika pertanyaan berikutnya adalah, "Puasa apa? Kan, bukan Ramadan? Bukan Senin atau Kamis juga?" Nah!