
Manusia kaya akan emosi, yang membuat kita hidup dan bukan robot, sekaligus memperkaya hidup. Bahkan emosi paling negatif pun ternyata ada gunanya.
Memendam emosi sangat tidak dianjurkan, karena bisa mengganggu kondisi kesehatan fisik dan jiwa. Bahkan saat Anda merasa baper sekalipun, emosi itu harus disalurkan sesuai tempatnya.
Beberapa emosi mudah diidentifikasi, dan Anda pun tahu penyalurannya. Rasa marah, ketakutan, dan rasa sedih adalah emosi yang mudah dikenali, karena jika tidak disalurkan akan menguras energi Anda.
Saat marah, Anda ingin berteriak atau membanting sesuatu. Ketika merasa takut, Anda bisa saja tiba-tiba membatu, atau justru ingin melawan. Sementara rasa sedih akan membuat Anda meneteskkan air mata.
Namun berbeda dengan stres, kecemasan, dan kegelisahan. Tiga emosi ini kadang sulit dikenali, karena masuk tanpa Anda sadari, dan lama lepas dari pikiran Anda (makanya jadi baperan, kan).
Karena itu, daripada Anda baperan terus, tanyakan kepada diri sendiri tiga pertanyaan ini jika Anda merasa stres, gelisah tak menentu, juga cemas. Kadang Anda tak bisa menjelaskan mengapa Anda merasakan ketiga hal itu, atau apa penyebabnya. Tak mengapa; mudah-mudahan tiga pertanyaan ini bisa membantu Anda menghapus stres Anda.
1. Hal terburuk apa yang bisa terjadi?
2. Apa yang bisa saya lakukan tentang hal itu saat ini?
3. Sebenarnya apa yang saya takutkan?
Para ahli mengatakan, emosi itu seperti ombak di laut. Datang mengempas, menenggelamkan Anda, lalu kemudian surut. Seperti itulah yang harus Anda lakukan dengan emosi. Jangan kendalikan atau pendam mereka. Lepaskanlah, karena nanti ia akan hilang dengan sendirinya.
Jika sedih, menangislah. Jika stres, cari waktu menikmati hidup. Coba cara ini pelan-pelan, dan Anda tak akan mudah stres.