
Ada istilah baru bernama "technoference" yang didefinisikan sebagai interupsi atau gangguan yang disebabkan oleh penggunaan gadget.
Survei terbaru menunjukkan bahwa makin banyak wanita mengeluh kalau hubungan cinta mereka terkena dampak technoference; tak sedikit yang akhirnya memutuskan lebih baik bubar saja.
Jika saat ini hubungan cinta Anda sedang goyah, cek tiga tanda ini apakah rusaknya itu akibat efek technoference.
1. Anda tak ingat kapan terakhir Anda berdua mengobrol serius
Anda tak habis pikir mengapa hubungan Anda bisa goyah, padahal Anda dan pasangan selalu nyambung kalau ngobrol atau bercanda... saat chatting di Whatsapp.
Hubungan Anda berdua harus diperbaiki jika Anda dan pasangan jarang banget mengobrol langsung, face-to-face. Lebih parah lagi jika saat chatting asyik banget, begitu bertemu, Anda malah cuma saling bicara sepatah-dua kata. Jika percakapan virtual lebih mendominasi daripada percakapan yang sebenarnya, komitmen Anda dan pasangan untuk hubungan ini bakal melemah.
Luangkan waktu berdua tanpa kehadiran gadget, dari smartphone, tablet, TV, atau komputer. Telepon baru Anda angkat jika memang ada hal penting urusan anak. Tinggalkan dulu keinginan untuk membaca WhatsApp atau e-mail hari itu, dan baru periksa semua pesan nanti-nanti.
2. Anda cenderung terpaku di depan layar daripada bermesraan
Anda merasa, kemesraan di antara Anda dan pasangan nyaris tak ada lagi, dan hubungan Anda berdua hambar. Tapi... Anda selalu deg-degan menanti episode terbaru drama Korea yang lagi hits.
Makin banyak pasangan yang merasa nongkrong di depan layar itu bagai penyejuk dahaga. Di kamar, Anda asyik di depan laptop memelototi Lee Min-ho, pasangan Anda juga asyik di depan laptopnya bermain online game. Begitu selesai, Anda berdua sama-sama terlalu lelah untuk bermesraan. Yah....
Memang setiap orang perlu punya me-time. Namun sebagai pasangan, we-time tak kalah penting, dan jangan sampai Anda berdua jadi korban teknologi. Selalu prioritaskan waktu berdua yang tak terganggu teknologi, sehingga Anda dan pasangan tetap bisa menikmati kemesraan.
Cobalah buat aturan di mana saja gadget boleh dibawa. Contohnya, smartphone boleh dibawa ke kamar tidur, tapi tak boleh dipegang, kecuali ada telepon darurat. Begitu pula dengan laptop, tak boleh masuk kamar, misalnya. Daripada menonton orang bermesraan di laptop, lebih baik melakukannya sendiri dengan pasangan, kan....
3. Anda sulit banget untuk tidak mengecek telepon
Sedikit-sedikit mengecek telepon padahal notifikasi apps Anda sudah berbunyi nyaring bisa mengganggu hubungan Anda. Jika Anda atau pasangan melakukan hal tersebut dan salah satu merasa keberatan, yang harus dilakukan adalah membicarakannya.
Kadang-kadang kita tak menyadari bahwa yang kita lakukan itu bisa menggoyahkan hubungan. Kita merasakan FOMO (fear of missing out) kalau tak mengecek media sosial, sehingga waktu yang diberikan untuk hubungan Anda berdua makin lama makin hilang.
Membicarakan hal ini dari hati ke hati dan secara jujur akan memperbaiki hubungan Anda. Buktinya, blogger yang hidupnya nyaris dikelilingi teknologi pun tak harus jadi korban technoference karena bisa berkomitmen bersama pasangannya.
Mengatur kapan dan di mana saja Anda berdua bisa sepuas hati asyik dengan gadget membbutuhkan kerja sama Anda dan pasangan. Ingatlah bahwa hubungan yang kuat mungkin perlu kontak mata lebih banyak. Siapa tahu Anda menemukan gairah baru saat kembali melakukan kontak mata dengan pasangan di pagi hari, daripada bangun tidur langsung mengecek WhatsApp....