
Banyak wanita mengalami spotting atau keluarnya bercak-bercak darah dari vagina sebelum atau di luar masa haid.
Bentuk dan warnanya bervariasi, mulai dari bercak warna merah muda, merah kecokelatan, hingga pendarahan ringan.
Bila hanya berlangsung satu-dua hari, sebetulnya hal ini tidak perlu dicemaskan, karena bentuk pendarahan seperti ini biasa terjadi karena banyak hal.
Penyebabnya antara lain: Sebagai efek ovulasi (pematangan sel telur), inplantasi (pelepasan sel telur karena tidak terjadi pembuahan), akibat menggunakan alat kontrasepsi tertentu, menjelang memasuki masa menopause, karena pola haid yang memang tak teratur, atau bisa juga karena stres berkepanjangan.
Kadang-kadang spotting juga disertai dengan kram, rasa tak nyaman di sekitar panggul, keliyengan, atau keluarnya lendir dari vagina.
Namun bila Anda mengalami bentuk atau pola spotting yang tak biasa, atau mengalami pendarahan yang terhitung berat, apalagi bila disertai rasa sakit yang sangat, jangan menunda lagi, segeralah pergi ke dokter ahli kebidanan. Karena, bisa jadi ada penyebab serius di baliknya, antara lain:
1. Gangguan tiroid
Tiroid (thyroid) yang bermasalah akan menyebabkan terjadinya pendarahan atau spotting, yang munculnya sekitar seminggu menjelang masa haid.
Hypothyroidism atau tiroid yang tidak cukup memproduksi hormon tiroid merupakan gangguan tiroid yang umum terjadi pada wanita dewasa. Kondisi ini akan diketahui setelah Anda menjalani tes di laboratorium.
Hypothyroidism bisa menimbulkan bermacam gejala, misalnya kelelahan yang ekstrem, depresi, sakit pada otot dan sendi, pendarahan vagina yang tak beraturan, atau pada beberapa kasus, terjadi pendarahan berlebihan saat menstruasi.
2. Kanker
Bila Anda mengalami perubahan dalam pola haid yang tidak biasa dan terus berlangsung selama beberapa hari, Anda juga harus secepatnya pergi ke dokter. Kemungkinan Anda harus menjalani tes biopsi untuk mencari tahu kemungkinan Anda terkena kanker rahim, indung telur, mulut rahim, atau endometrium.
Pendarahan vagina yang tidak normal memang merupakan salah satu tanda umum adanya kanker pada sistem reproduksi wanita. Para dokter di National Health Service, Inggris, sering sekali menemukan bahwa spotting yang tak beraturan atau pendarahan vagina yang terjadi pada wanita menopause merupakan salah satu gejala kuat adanya kanker endometrium.
3. Kista ovarium
Pendarahan berupa bercak-bercak yang muncul terus-menerus selama beberapa minggu sebelum masa haid diduga kuat karena adanya kista di ovarium/indung telur. Kista ovarium berbentuk gelembung-gelembung kecil berisi cairan yang tumbuh di ovarium.
Kalau kista pecah akan menumbulkan rasa sakit yang luar biasa pada daerah pelvis/panggul atau pendarahan vagina yang kunjung berhenti.
4. Radang panggul
Radang panggul atau Pelvic Inflammatory Disease (PID) bisa menyebabkan timbulnya bercak daerah berwarna kecokelatan sebelum datangya masa haid. PID disebabkan oleh infeksi bakteri dan biasanya berasal dari penyakit menular seksual atau sexually transmitted disease (STD).
Biasanya PID juga disertai pendarahan vagina yang tak beraturan, dan menimbulkan bau tak sedap di daerah vagina, sakit di bawah perut, dan demam. Bila tidak ditangani secepatnya, bakteri bisa menjalar ke rahim, indung telur, dan tuba fallopii (fallopian tubes).
5. Mioma saluran kemih
Uterine fibroid adalah mioma yang tumbuh di saluran kemih. Meskipun biasanya bersifat jinak, mioma bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, misalnya gangguan saat berkemih, sakit punggung bagian bawah, rasa tak nyaman di sekitar panggul, dan keluarnya bercak-bercak darah dari vagina di luar masa haid.
Foto: 123RF