
Saat sedang gelisah atau tegang, bisa jadi Anda punya kebiasaan buruk menggigit kuku.
Kebiasaan ini terus berlanjut, padahal suasana hati Anda baik-baik saja; jika sedang 'menganggur', Anda menemukan serunya menggigit kuku.
Hentikan kebiasaan buruk ini, karena efek yang dihasilkannya pun tak kalah buruk, bahkan merugikan diri sendiri. Ini lima di antaranya!
1. Merusak manikur
Percuma pergi ke salon untuk perawatan kuku jika Anda sering menggigitinya. Manikur tak terlihat, kuku Anda pun jelek, kan?
2. Infeksi
Siapa yang menjamin kalau kuku Anda bersih 100% dari kuman? Anda berisiko kena paronisia, nih, infeksi jaringan lunak di sekitar kuku jari. Kulit di sekitar kuku pun berisiko merah dan bengkak sehingga terasa sakit sakit.
3. Kuku tumbuh aneh
Yap, kuku yang jadi terlalu pendek akibat digigiti terus-menerus akan tumbuh berantakan alias bergelombang. Apalagi jika radang timbul di area tempat tumbuhnya kuku. Tak ada harapan untuk memiliki kuku indah, deh.
4. Kutil menyebar
Jika ada kutil di kuku, Anda akan berisiko menyebarkannya ke bagian tangan yang lain. Kutil timbul akibat virus human papilomavirus (HPV) yang dikenal mudah menyebar. Makin banyak kulit terbuka (termasuk akibat digigiti), makin besar risiko kutil itu menyebar.
5. Merusak gigi
Gigi depan rentan retak atau aus karena menggigit kuku. Akar gigi juga jadi pendek sehingga menyebabkan gigi mudah rontok. Menggigit kuku juga dapat memotong gusi dan meningkatkan risiko bakteri masuk ke dalam luka.
Bagi Anda yang menjadikan gigit kuku sebagai pelampiasan stres, coba cari cara lain untuk menenangkan diri jika tak mau gigi rusak. Misalnya (biarpun kalau dilihat sama ngeselinnya, sih, huhu), memainkan cincin atau rambut.