
Siapa yang tidak mengenal salad, sajian berupa sayur-mayur segar (biasanya daun letus) yang umumnya dihidangkan dengan saus?
Kata "salad" menurut sejarahnya berasal dari Bahasa Prancis "salade," juga Bahasa Latin "salata." Hidangan ini lazimnya dihidangkan setelah appetizer dan sup, sebelum hidangan utama.
Karena terdiri atas berbagai sayuran segar, salad disukai banyak orang karena menyehatkan dan bisa mengenyangkan.
Dalam variasinya, salad kini tak lagi berupa sayuran saja, namun bisa dikombinasikan dengan sayuran lain seperti tomat dan wortel, juga karbohidrat seperti kentang, mi, pasta, dengan biji-bijian seperti pine nuts, flaxseed, chia seeds, dan quinoa. Sausnya pun kini beragam.
Salad juga bisa ditemani protein seperti irisan daging ayam maupun sapi, dengan potongan sashimi, maupun dengan potongan buah segar dan saus manis, serta dilengkapi topping renyah seperti crouton (roti panggang) atau keripik.
Namun sayuran tetap memegang porsi utama, terutama sayuran jenis selada. Ada lima jenis daun selada yang sering dipakai untuk salad. Apa saja, sih?
Foto: Heather Barnes/Unsplash
[Cek juga kenapa 5 bahan ini kurang oke untuk salad]
Klik halaman selanjutnya untuk 3 jenis daun selada pertama!