
Siapa pun pasti sakit hati jika pasangannya selingkuh. Namun sebagian dari Anda mungkin mau memaafkan pasangan karena alasan cinta. atau alasan lain.
Berbesar hati dan tidak menyimpan dendam ke orang lain memang hal baik untuk dilakukan. Tapi, sebelum mengambil keputusan untuk tetap meneruskan hubungan (ehm, Jennifer Aniston!), tanyakan dulu lima pertanyaan berikut (kepada pasangan dan kepada diri sendiri)....
1. Sebelumnya dia pernah juga selingkuh saat menjalin hubungan dengan orang lain?
Jika seseorang pernah selingkuh lebih dari satu kali, dia akan terus melakukannya; apalagi jika pasangannya selalu memaafkan.
Dalam kasus ini, lebih baik Anda tidak ambil risiko, deh, untuk mengalami sakit hati berulang kali.
2. Kenapa dia melakukannya?
Coba, deh, cari tahu alasan dia berselingkuh dengan menelaah hubungan Anda berdua. Apakah selama ini dia merasa kurang mendapat perhatian dari Anda? Atau, hubungan Anda berdua terasa hambar?
Coba tempatkan diri Anda pada posisinya; mungkinkah Anda melakukan hal yang sama jika menjadi dia, atau tidak?
3. Di masa depan, apa yang akan dia lakukan jika kembali berada di situasi sulit yang membuatnya selingkuh seperti kemarin?
Intinya, sih, bisakah dia bisa memberi jaminan untuk tidak mengulang perselingkuhan di masa mendatang?
4. ’Kejutan’ atau seperti yang sudah diduga?
Apakah perselingkuhan dia sangat mengejutkan bagi Anda karena selama ini menganggap hubungan Anda berdua baik-baik saja dan mesra? Atau sebaliknya, Anda sudah merasa tidak ‘aman’ selama beberapa waktu terakhir?
Jika sebelumnya tak ada tanda-tanda dia selingkuh, bisa-bisa dia mengulangi di masa depan tanpa sepengetahuan Anda.
5. Menyesalkah dia?
Jika pasangan benar-benar khilaf dan tak ada niat untuk mengulanginya, pasti dia merasa lebih sakit hati dibandingkan Anda. Maklum, dia merasa bersalah.
Kalau Anda merasa permintaan maafnya tidak tulus, buat apa meneruskannya? Anda hanya melelahkan diri sendiri, tuh….