4. Drama queen
Bersumpah mati, melempar barang, menggebrak-gebrak, merupakan tanda bahwa seseorang tidak mampu mengendalikan diri.
Seseorang yang marah dengan kemarahan jenis ini sebetulnya tidak terlalu dramatis juga karena mereka memilih melempar piring daripada laptopnya, dan berteriak-teriak di rumah, bukan di kantornya (alias pilih-pilih, he he).
Seseorang yang marah biasanya merasa bahwa perilakunya bisa dibenarkan yakin bahwa pelampiasan itu bermanfaat, dan tampak kuat itu bagus. Terkadang, marah ini digunakan untuk mencari perhatian.
5. Marah terpendam
Perilaku pasif agresif mungkin tampak lebih halus daripada marah membabi buta. Tetapi marah itu buruk karena bisa merusak.
Bila Anda bermasalah dengan direktur di tempat Anda bekerja, dan Anda memilih menghindari konfrontasi, Anda akan melampiaskan kemarahan dengan bergosip atau ngomong di belakang untuk membenarkan diri Anda.
Ketika seseorang bertanya ada masalah apa, jawaban awal Anda " Nggak ada apa-apa." Tetapi segera setelah itu, Anda membicarakannya diam-diam. Itu bisa membuat Anda tidak tampak marah, tetapi justru memicu masalah interpesonal. Dan itu tidak sehat.