
Ada dua orgasme pura-pura (fake orgasm) paling legendaris di dunia. Yang pertama dilakukan oleh penyanyi Jane Birkin (berduet dengan Serge Gainsbourg) dalam lagu berbahasa Prancis berjudul "Je T’aime… Moi Non Plus" (tonton YouTube nya di sini) yang populer di tahun 70-an. Yang kedua, adegan orgasme di restoran yang dilakukan oleh Meg Ryan dalam film "When Harry Met Sally" (1989).
Begitu meyakinkannya kedua orgasme bohongan tersebut, muncul anggapan kalau wanita memang jagonya pura-pura orgasme di hadapan pasangannya. Biasanya, wanita melakukan hal itu dengan alasan tidak mau mengecewakan pasangannya, sementara ia sendiri tidak menikmati permainan cinta yang dilakukan. Dan kalau pria tak tahu bahwa pasangannya hanya berpura-pura mencapai puncak… itu salahnya sendiri!
Selain itu, ada beberapa kondisi (yang tidak dibuat-buat) yang membuat wanita terpaksa berpura-pura orgasme, di antaranya:
1. Terlalu semangat memuaskan pasangan
Biasanya ini terjadi pada fase awal hubungan yang sedang hangat-hangatnya. Anda begitu sibuk meyakinkan diri bahwa pasangan Anda berhasil dipuaskan dan mencapai ejakulasi. Kalau ia puas, Anda senang. Apakah Anda sendiri terpuaskan? Tidak penting. Toh, Anda bisa berpura-pura orgasme….
2. Merasa tidak aman
Mungkin Anda merasa belum benar-benar yakin dan ‘secure’ menyangkut hubungan Anda dengan pasangan Anda. Atau, sebelumnya Anda sudah terbiasa memuaskan diri sendiri dengan berbagai alat bantu dan berhasil dengan baik. Anda lebih banyak memakai ‘topeng’ dan belum berani mengemukakan apa saja yang Anda inginkan saat bercinta. Dengan kata lain, Anda belum siap untuk bercinta dengan total.
3. Ada kalanya seks menyakitkan
Bagi sebagian wanita, berhubungan seksual terkadang menyakitkan, terutama pada hari-hari menjelang haid, atau selama haid. Bagi sebagian lain, berhubungan seks bahkan selalu menyakitkan. Rasa sakit itu bisa bersumber dari konsumsi rutin pil KB yang dapat membuat dinding vagina menipis dan lebih sensitif. Atau, karena adanya endometriosis atau kista ovarium. Atau memiliki trauma menyakitkan di masa lalu yang berkaitan dengan seks.
[Baca tip seks dari ahlinya di sini]
4. Malu mengekspresikan gairah
Seks yang memuaskan membutuhkan totalitas, baik dalam mencapainya maupun mengekspresikannya. Namun faktanya sekarang, masih saja ada wanita yang malu-malu untuk mengekspresikan keinginan dan gairah seks mereka, di depan suaminya sekalipun. Anda malu menampilkan wajah meringis atau ‘ekspresi jelek’ lainnya yang mengungkapkan bahwa Anda sebenarnya sangat menikmati hubungan seksual yang tengah berlangsung. Akibatnya, Anda pun memilih untuk menahan diri.
5. Tidak tahu cara mencapainya
Orgasme seperti naik sepeda; sekalinya tahu caranya, selamanya ia tidak bakal pernah lupa. Tapi, kalau ada wanita yang tidak tahu cara mencapai orgasme, bukan berarti ia bodoh, tak cukup berusaha, atau tidak mencintai pasangannya. Ia memang belum pernah merasakannya. Bagi wanita seperti ini, seks sungguh membuat frustrasi. Bila kebetulan Anda salah satu di antaranya, segeralah berkonsultasi ke seksolog atau psikiater. Karena, orgasme adalah hak semua wanita!
6. Karena kita wanita
Tahukah Anda bahwa hanya wanita yang bisa melakukan fake orgasm? Pria jelas tidak bisa, karena bagi pria, untuk mencapai orgasme harus melewati beberapa tahap yang semuanya kasat mata. Bila pria bergairah, maka akan terjadi ereksi. Yang lebih celaka, bagi pria orgasme identik dengan ejakulasi. Dengan begitu, pria tidak bisa berpura-pura orgasme tanpa diketahui pasangannya.
Sementara kita, bila sedang enggan bercinta tapi tetap ingin melayani hasrat pasangan, bisa... berakting! Jika akting kita oke, pria yang paling berpengalaman pun tak akan tahu bahwa kita sebenarnya melakukan fake orgasm!