
Setelah menikah belasan tahun, mungkin saja bara gairah dalam perkawinan Anda tak lagi terasa panas. Rutinitas yang Anda berdua jalani mungkin bisa jadi penyebabnya, walau Anda berdua sama-sama tahu kalau masih saling mencintai (tanpa adanya orang kesekian). Agar bara itu tak keburu mati, coba 'kipasi' dengan 7 mantra yang harus Anda ucapkan (dalam hati juga boleh, kok) dengan mesra.
1. "Aku dan kamu adalah individu yang berbeda"
Percayalah, hubungan yang sehat tercipta saat Anda berdua punya ruang untuk 'bernapas'. Hubungan Anda pun akan selalu penuh keingintahuan karena masing-masing punya hal baru. Anda bisa mendapatkannya dari pergaulan dengan teman kerja, dengan sahabat masa kuliah, hingga teman dari komunitas di lingkungan sekitar.
2. "Aku masih terpesona padamu"
Cobalah sekali-sekali melihat pasangan Anda dari perspektif orang lain. Anda bisa melakukannya ketika menjemputnya makan siang. Lihatlah saat ia masih sibuk di meja kantor. Atau, ketika ia sedang berolahraga bersama teman-temannya. Memperhatikannya seperti wanita lain melakukannya bisa menyalakan gairah.
3. "Aku suka kencan penuh kejutan"
Di luar sebagai orang tua, Anda adalah pasangan yang membutuhkan kemesraan berdua saja. Punya waktu berdua untuk berkencan itu oke, tapi jangan jadikan kencan Anda rutinitas biasa. Pergi makan ke resto yang sama, memesan menu itu-itu saja, dilanjutkan nonton (ayo ngaku... siapa yang tertidur...).
Jadikan acara kencan berdua sebagai waktu istimewa. Anda berdua bisa mengganti lokasi, mencoba hal baru. Nonton konser, berlibur berdua, atau belanja di pagi hari bisa jadi pilihan dibandingkan makan-nonton yang sudah-sudah.
[Baca juga soal mitos baru dalam perkawinan di sini]
4. "Seks itu tak selalu spontan"
Saat Anda baru menikah, seks yang hebat bisa terjadi kapan saja, bahkan di mana saja. Seiring waktu, bisa saja seks jadi dikalahkan kesibukan lain. Karena itu, tak mengapa jika Anda berdua membuat jadwal fleksibel soal seks. Tak harus mengejar frekuensi, tapi pastikan seks selalu ada dalam rutinitas Anda.
5. "Hubungan kita bukan hubungan semusim"
Ya, meski ada ups and downs, Anda yakin cinta Anda berdua akan bertahan. Karena itu, anggaplah perkawinan Anda seperti musim dalam setahun. Ada musim semi yang berseri-seri, musim panas yang menyala, musim gugur penuh ragu, hingga musim dingin yang mungkin tak harus membeku, lalu kembali lagi ke musim semi. Setiap siklus akan memberikan kekuatan baru kepada Anda berdua.
6. "Aku mencintaimu karena aku mencintai diriku"
Karena Anda sudah terbiasa dengan pasangan dan perkawinan, Anda dan pasangan kadang lupa mencintai diri sendiri. Luangkan waktu untuk kembali mengenali diri Anda; baju apa yang membuat Anda merasa paling cantik, olahraga apa yang mungkin harus Anda lakukan sekarang, dan seterusnya.
Intinya, sih, bagaimana kita bisa meminta pasangan tahu apa yang membuat kita merasa nyaman, jika kita sendiri tidak mengetahuinya?