Menjadi Pemenang III Lomba Perancang Mode (LPM) 2017 membuat karier Anthony Tandiyono makin melesat.
Mengenyam pendidikan mode di Australia sebagai fondasi dasar, Anthony Tandiyono mengawali kariernya dalam dunia rancang busana sebagai pemotong pola dan pemasang payet. Pengalaman ini mengantarkannya pada kesiapan mental untuk memulai brand-nya sendiri pada tahun 2014.
Keputusannya mengikuti LPM 2017 sangat tepat, meski ia lebih berpengalaman dibandingkan peserta lain.
“Ini adalah impianku sejak dulu. LPM sangat membantu melambungkan karier para desainer Indonesia. Apalagi bagi brand baru seperti Anthony Tandiyono (AT), menjadi bagian dari keluarga LPM dan Femina Group merupakan suatu kehormatan,” jelas pria kelahiran 1 September 1988 itu.
Anthony juga mengaku sangat bersyukur mendapatkan kesempatan memperluas network dengan mengenal sesama desainer muda yang menjadi finalis, para pengelola media, dan para mentor desainer senior.
Berhasil menjadi Pemenang III, Anthony mendapatkan kesempatan terjun langsung ke industri pakaian lewat kesempatan magang di MADEIND, Argo Apparel Group, selama tiga bulan.
“Di sana saya diberi kesempatan untuk membuat mini collection MADEIND x Anthony Tandiyono. Saya belajar langsung tentang cara perusahaan fashion beroperasi. Juga cara bernegosiasi dan menciptakan sebuah koleksi kolaborasi yang tak hanya memikirkan pasar, dengan tetap mempunyai brand DNA Anthony Tandiyono di tiap potong bajunya,” cerita Anthony.
Debutnya bersama MADEIND berlangsung April 2018 dengan koleksi kolaborasi bertema besar Artleisure. Koleksi Anthony Tandiyono ditampilkan bersama koleksi dua desainer lainnya, Rinda Salmun dan Wilsen Willim.
Ke depannya, Anthony berencana mengembangkan lini busana pengantin dan menciptakan inovasi, yaitu Custom on the Go, yang memfasilitasi klien untuk dibuatkan busana sesuai pesanan tanpa harus ke luar rumah.
Secara bisnis ia juga sungguh-sungguh mempersiapkan diri agar eksis di era digital.
“Era digital memberikan lahan yang kompetitif untuk semua pengusaha baru. Sebagai desainer, saya harus dapat melihat peluang lebih besar dari sekadar melihat tren. Saya harus dapat melihat bagaimana produk saya menjadi sesuatu yang didambakan orang, bukan hanya sesuatu yang mereka butuhkan,” jelas Anthony mantap.
Foto: Image.net/Jakarta Fashion Week 2018
Anda juga bisa mengikuti jejak Anthony Tandiono! Tantang kreativitas desain Anda melalui Lomba Perancang Mode Menswear (LPMM) 2018!
Cek persyaratan selengkapnya dan unduh formulirnya. Kirimkan sketsa karya Anda sebelum 31 Agustus 2018 dan rebut hadiah bea siswa ke Istituto Marangoni, Milan!
Artikel asli dimuat di situs femina.co.id