
Imposter syndrome merupakan sebuah kondisi mental yang cukup mirip dengan anxiety atau rasa cemas berlebih.
Imposter syndrome membuat Anda merasa tidak percaya pada kemampuan diri secara terus-menerus, dan meragukan setiap hal yang Anda miliki. Tentu saja kondisi ini tidak baik, karena bisa menghambat karier dan banyak hal lainnya.
Dikutip dari Harvard Business Review, imposter syndrome juga bisa membuat orang merasa tidak pantas atas pencapaiannya dan merasa hal itu terjadi berkat orang lain. Impostor syndrome tidak termasuk ke dalam penyakit mental, namun hal ini akan terasa tidak menyenangkan.
Syndrome ini biasanya terjadi karena faktor eksternal, seperti pola asuh, paparan budaya, dan lingkungan sekitar yang membuat timbulnya perasaan takut gagal.
Lantas apa saja hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi sindrom ini?
Pertama, cobalah menerima jika ada hal yang tidak sesuai dengan keinginan Anda. Banyak hal yang memang tidak bisa berjalan sesuai dengan rencana dan kemauan kita, namun bukan berarti hal itu merupakan sebuah kesalahan yang harus disesali.
Selanjutnya, ingat bahwa setiap orang memiliki jalan cerita masing-masing dalam hidupnya. Tak perlu selalu membandingkan keberhasilan orang lain dengan diri Anda, apalagi bila sampai merasa kecil karena keberhasilan orang lain. Terkadang memang lebih mudah melihat kelebihan orang lain daripada diri sendiri.
Terakhir, bersikap baiklah kepada diri sendiri. Jangan terlalu keras terhadap diri Anda. Sekecil apa pun pencapaian Anda saat ini, itu adalah hasil kerja keras dan usaha yang telah Anda lakukan.
Jadi, ketika datang perasaan Anda tak cukup berbakat atau tak cukup pantas untuk sukses, ingatlah usaha yang telah Anda lakukan sampai pada titik ini. Tentunya jangan lupa untuk berterima kasih kepada diri sendiri, ya!
Foto: Jeffery Erhunse/Unsplash