
Apa yang terpikirkan oleh Anda ketika mendengar kalimat "mental merdeka?"
Setiap orang punya definisi masing-masing. Ada yang mengatakan berarti memiliki jiwa yang bebas melakukan apa saja. Ada lagi yang mengatakan, mental merdeka itu bisa berbuat apa saja sesukanya, tapi tidak merugikan orang lain. Sementara ada yang mendefinisikan mental merdeka itu jiwa yang tak mau dijajah atau diperbudak.
#MentalMerdeka bisa punya banyak interpretasi (lihat pendapat para selebriti di sini). Di satu sisi, individu yang bermental merdeka adalah jiwa yang bebas dari kekangan apa pun dan siapa pun, memiliki langit sebagai batas kebebasannya, namun bertanggung jawab atas kebebasan itu.
Di dunia sekolah, anak yang bermental merdeka berani mengekspresikan diri dalam berbagai kegiatan, tapi berani bicara saat jadi korban bullying. Anak yang bermental merdeka juga tak mau melakukan bullying karena ia menghargai kebebasan orang lain.
Di dunia kerja, bermental merdeka berani mengejar passion ketika rutinitas menurunkan semangat kerja. Bagi saya, bermental merdeka juga berarti berani mengambil keputusan yang mungkin dianggap 'kurang seksi' padahal penting.
Femina Group meluncurkan kampanye #MentalMerdeka bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-71, 17 Agustus 2016. Visi utama kampanye ini adalah menjadikan Indonesia negara bebas bullying, sekaligus mengajak seluruh penduduknya menjadi individu bermental merdeka yang bebas berekspresi, berani mengejar passion, sekaligus menghargai individu lain.
Kami ajak Anda bergabung dalam kampanye ini, dan kita semua bangga menjadi bangsa yang memiliki #MentalMerdeka. Salam #MentalMerdeka!
Digital imaging: Esti