
Jurnal kesehatan Lancet melaporkan temuan penyebab kematian anak-anak India yang mengonsumsi buah leci atau lici.
Bukan lantaran buah itu tercemar pestisida atau racun lainnya, tapi zat tertentu pada buah leci (Litchi chinensis) memang bisa meracuni.
Sebagian besar anak-anak di India Utara yang keracunan buah leci pada bulan Februari tahun ini berasal dari keluarga miskin yang tinggal di Bihar, di dekat perkebunan leci terbesar di India. Mereka dengan mudah mendapatkan buah itu karena banyak buah yang berjatuhan. Untuk menemukan penyebabnya, ilmuwan dari India dan Amerika bersama-sama meneliti kandungan buah leci.
Dalam setiap 100 gram buah leci terdapat 66 kkal dan 71,5 mg vitamin C, vitamin B kompleks seperti niacin, thiamin, dan folat. Buah ini tidak mengandung lemak, mengandung vitamin yang kaya antioksidan seperti oligonol, yang berperan sebagai antivirus. Mengandung kalium yang penting untuk menjaga kesehatan jantung dan tekanan darah.
Tapi jangan lupa, buah leci atau lici juga mengandung racun bernama hypoglicin, yaitu racun yang menghambat tubuh untuk membentuk glukosa. Pada anak-anak yang belum makan, kandungan gula darahnya sangat rendah.
Anak-anak yang perutnya kosong kemudian mengonsumsi buah leci akan kehilangan kesadaran karena kadar gula darahnya drop. Inilah yang terjadi pada anak-anak di India yang meninggal setelah mengonsumsi buah leci.
Tak hanya buah leci, buah ackee (achee) yang tumbuh di Karibia juga mengakibatkan beberapa anak di wilayah itu meninggal setelah memakannya dalam keadaan perut kosong. Setelah diteliti, buah ackee juga mengandung hypolglicin. Buah ackee termasuk keluarga leci dan kelengkeng.
Setelah ditemukan penyebabnya, angka kematian akibat buah leci pun berkurang. Pastikan kalau Anda ingin memberikan buah lecy kepada anak Anda, perutnya tidak dalam keadaan kosong.