
Ketika membukakan pintu untuk saya yang pulang kantor, ART saya berkomentar, "Itu anak-anak lagi keasyikan ngejar Pikachu!"
Si mbak sedang membicarakan anak-anak saya yang asyik 'mengejar' serta 'menangkap' Pikachu dan teman-temannya (walau si sulung belum berhasil juga men-download aplikasinya). Pikachu adalah karakter warna kuning menggemaskan dari game Pokemon, yang pernah populer di akhir era 90-an. Pokemon yang dirilis Nintendo itu kini kembali dibicarakan, berkat melejitnya Pokemon Go. Bahkan, bisa dibilang seluruh dunia sedang kena demam Pokemon Go.
Pokemon Go adalah game paling hits saat ini, yang bisa didownload di Android maupun iOS, selama browser Anda kompatibel. Lewat game ini, Pokemon Go memakai GPS di ponsel Anda untuk mencari sekaligus menangkap karakter Pokemon yang 'muncui' di layar ponsel Anda, berkat teknologi augmented reality.
Ide dari permainan ini adalah mengajak Anda, di dunia nyata, untuk menangkap Pokemon yang ternyata memang 'berkeliaran' di sekeliling kita. Anda harus terus bergerak untuk menemukan Pokemon. Bentuk karakter atau monster Pokemon (Pokemon adalah akronim dari pocket monster) yang muncul beragam; dari ular, tikus, naga, dinosaurus, bahkan pedang. Setidaknya ada 151 karakter (dari karakter awal Pokemon) yang bisa Anda 'tangkap' melalui Pokemon Go.
Namanya permainan, Anda juga bisa memperkuat atau mengubah bentuk monster Pokemon, jika ingin memenangkan pertarungan melawan Pokemon dari pengguna Pokemon Go di sekitar Anda. Semakin tinggi level permainan Anda, semakin terbuka Anda pada konten dalam Pokemon Go, termasuk menemukan karakter Pokemon yang langka.
Jadi, jangan heran kalau anak Anda, atau suami, asyik berjalan sambil menatap layar ponsel. Dari kamar mandi, kamar tidur, halaman depan, sampai warung kelontong seberang jalan, di dalam bus, sedang presentasi... Anda bisa saja menemukan Pokemon. Selamat ber-Pokemon Go!
Foto: Twitter