
Komunikasi adalah hal terpenting dalam menjalin hubungan. Bentuknya bisa beragam, tergantung karakter tiap pasangan. Namun jika Anda menganggap pasangan Anda adalah pria yang (terlalu) sensitif, ada kalanya Anda harus ganti gaya dalam berkomunikasi dengannya. Coba 4 langkah berikut (berdasarkan pengalaman teman-teman saya) jika menurut Anda ia terlalu sensitif:
1. Kenali hal-hal yang membuatnya sensitif
Tiap pria punya isu tersendiri tentang hal yang membuatnya sensitif. Urusan finansial? Harga diri? Penampilan? Dengan demikian, Anda tahu bagaimana menerapkan strategi, bukan menghindarinya, jika masalah itu memang penting untuk dibicarakan berdua.
2. Kenali reaksinya jika sensitif
Jika ia ngambek kalau tersinggung, dan itu bisa berlangsung berhari-hari, tak ada gunanya Anda mengonfrontasi tindakannya. Jika ia biasa ngambek selama tiga hari, di hari kedua Anda bisa mencoba berbicara kembali dengannya.
Jika reaksinya adalah marah/membentak/banting pintu, biarkan. Jika sudah tenang, baru Anda mulai berkomunikasi. Kadang-kadang, ia sebenarnya gengsi tapi malu mengatakannya (namanya juga pria...).
3. Ia harus tahu kalau sikapnya sensitif
Kadang-kadang pria tak tahu kalau sikap sensitifnya itu berlebihan. Anda bisa membahasnya di saat Anda dan pasangan dalam kondisi tenang. Jangan-jangan ia baru ngeh kalau sok ngambek seputar siapa tim Batman dan tim Superman itu lebay....
4. Pastikan itu bukan sensitif yang 'merusak'
Jika Anda merasa harus berusaha super keras dalam menangani sikap sensitifnya, atau sikap sensitifnya bikin Anda stres, ada dua hal yang bisa Anda lakukan. Pertama, evaluasi lagi hubungan Anda dan si dia. Benarkah hubungan ini bisa dipertahankan? Kedua, jika Anda bimbang, tak ada salahnya meminta bantuan profesional, seperti psikolog atau penasihat pernikahan.



