Kasus kanker sedunia diperkirakan mencapai 21,7 juta pada tahun 2030.
“Dalam 10 tahun ke depan, penderita kanker di Asia akan lebih tinggi dibandingkan penderita kanker di Eropa dan Australia digabung,” ujar Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD, KHOM, FACP, ketua Yayasan Kanker Indonesia dalam acara konferensi pers pada 9 Februari 2017.
Hari Kanker Sedunia yang jatuh pada tanggal 4 Februari di Indonesia akan diisi serangkaian kegiatan, yang intinya adalah penyadaran kepada masyarakat pentingnya deteksi dini penyakit kanker.
Bila di negara-negara lain deteksi dini sudah dimulai, Indonesia baru sampai tahap awareness. “Kebiasaan orang Indonesia (70%) yang datang ke dokter sudah stadium lanjut. Sementara di Jepang hanya 13% yang datang berobat dalam kondisi stadium lanjut,” jelas Dr.dr. Sonar Panigoro, Ketua Panitia Hari Kanker Seduni YKI.
Sonar mengatakan bahwa banyak masyarakat kita yang belum sepenuhnya memahami kanker, baik cara mencegah maupun penanganannya. Sementara itu Aru mengatakan, YKI mengajak masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terhadap penyakit kanker berikut pencegahan dan penanganannya, baik pada penderita kanker maupun orang di sekitarnya.
Kegiatan sosialisasi oleh YKI dalam rangka Hari Kanker Sedunia meliputi Pojok Kanker YKI pada 12 dan 19 Februari di Dukuh Atas Timur dan Dukuh Atas Barat, Jakarta Pusat, dari pukul 06.00-11.00 WIB. YKI Family Funwalk 2017 diadakan pada 26 Februari di gedung Arthaloka Jakarta Pusat pukul 06.00-11.00 WIB. Ikutan, yuk!