
Tantangan yang dihadapi seorang penerus bisnis keluarga sering kali justru lebih berat ketimbang orang yang merintis sebuah bisnis dari nol.
Pakar marketing dan bisnis dari MarkPlus Consulting, Hermawan Kertajaya, menjelaskan, ada dua alasan mengapa meneruskan bisnis keluarga lebih berat ketimbang memulainya dari nol. Pertama, soal minat yang belum tentu sama terhadap bisnis yang dirintis orang tua. Kedua, soal tanggung jawab pada pegawai dan harus mempertahankan kemajuan yang telah dicapai generasi orang tuanya.
Bila Anda ketiban sampur menjadi penerus bisnis keluarga dan Anda bersungguh-sungguh ingin melanjutkan dan mengembangkan bisnis orang tua Anda, ini dua saran dari Hermawan:
Memahami visi-misi dan nilai-nilai yang menjadi pegangan generasi pendiri.
Anda boleh memodifikasi bila ada yang dianggap kurang cocok lagi dengan perkembangan zaman. Tapi jangan menghilangkannya sama sekali, karena itulah dasar-dasar yang diletakkan oleh sang perintis bisnis dan yang menjadikan bisnis tersebut berkembang dan bertahan sampai sekarang.
Mantapkan dulu leadership Anda di lingkungan internal.
Memantapkan kepemimpinan Anda sangat penting mengingat karyawan Anda sudah lebih dulu mengenal gaya kepimpinan orang tua Anda. Kenali dengan baik sistem perusahaan, masalah-masalahnya, para pegawainya. Setelah Anda bisa diterima dan bisa mengajak mereka untuk go ahead bersama-sama, barulah Anda bisa melangkah ke luar.