
Kalau harga cabai melonjak, pantaslah bila kita berteriak. Cabai rawit yang rasanya menyengat lidah dan membuat telinga tuli ini menjadi sumber pelezat makanan yang belum bisa tergantikan.
Kenikmatan rendang mendadak lenyap bila tidak terasa sengatan cabai. Tak hanya membuat masakan menjadi sedap, si kecil cabai rawit menyimpan segudang manfaat.
Dalam setiap 100 gram cabai rawit segar dengan jumlah 85% yang bisa kita makan, kita memperoleh energi sebesar 103 kkal, protein 4,7 gram, lemak 2,4 gram, kalsium 45 mg, fosfor 83 mg, zat besi 3 mg, vitamin A 11.050 IU, vitamin C 70 mg, dan karbohidrat 19,9 gram.
Capsicum frutescens L adalah nama keren cabai. Berasal dari Amerika, cabai rawit memiliki kandungan kimiawi yang digunakan dalam obat. Zat yang menimbulkan rasa panas pada permukaan kulit itu digunakan sebagai salah satu bahan pada obat gosok dan pemati rasa pada kulit.
Rasa pedas pada cabai yang disebut zat kapsaisin dapat melancarkan aliran darah. Berkhasiat tonik, stimultan kuat untuk jantung dan aliran darah. Ekstrak cabai rawit dapat membunuh Candida albicans atau jamur patogen penyebab infeksi.
Cabai rawit dan cabai pada umumnya ampuh menurunkan berat badan bukan lantaran kita diare mengonsumsi cabai, tapi karena cabai memiliki kemampuan cepat dalam membakar kalori.
Kandungan vitamin C dalam cabai merupakan antioksidan yang larut air. Ini sangat diperlukan dalam pembentukan kolagen dalam tubuh. Kolagen adalah protein struktural utama dalam tubuh yang diperlukan untuk menjaga pembuluh darah, kulit, organ, dan tulang.
Cabai juga kaya jenis antioksidan lain, seperti vitamin A dan flavonoid seperti AY-karoten, I-karoten, lutein, zea-xanthin, dan cryptoxanthin. Zat antioksidan pada cabai membantu melindungi tubuh dari efek radikal bebas yang merugikan, yang dapat dihasilkan karena stres, dan karena penyakit lain.