
Kesibukan Anda sekeluarga menjadikan waktu kumpul keluarga momen yang langka.
Ketika dulu sepulang dari sekolah, bermacam hidangan sudah siap di meja makan. Masih bau matahari, dengan lahap Anda menyantap. Setelah bermain petak umpet, bermain batu tujuh, atau mungkin bermain karet, energi yang terkuras membuat Anda lapar.
Ketika mandi, harum semerbak bumbu masak menusuk hidung Anda. Ayah dan ibu, yang sudah pulang kantor, siap di meja makan menanti kehadiran Anda beserta saudara lainnya.
Hmmm… suasana yang begitu hangat dan nyaman untuk bertukar cerita satu sama lain. Mungkin sedikit dimarahi karena nilai ujian yang kurang bagus, tapi begitu menggelikan ketika sekarang Anda ingat-ingat kembali.
Momen indah serta serunya makan dirumah ini semakin lama semakin memudar. Tidak mudah menemukan waktu yang tepat untuk bertukar cerita dengan seluruh anggota keluarga. Tidak hanya bercerita, kesempatan Anda mengajarkan etika di meja makan atau sekedar menegur atas kesalahan anak Anda pun berkurang.
Karena itu, mulailah kembali kebiasaan makan di meja makan. Hal ini dapat menanamkan memori-memori cerita seru untuk anggota keluarga.
Menurut psikolog anak dan keluarga yang ditemui di acara Tupperware Indonesia, Ajeng Raviando, mengembalikan tradisi santap bersama keluarga di rumah dapat membuat anggota keluarga bertemu dan bersentuhan satu dengan lainnya.
Selain itu, komunikasi yang terjalin walaupun sederhana, tetap menyenangkan. Momen seperti ini juga lebih nyaman bagi Anda dan pasangan, saat harus membicarakan bandelnya anak-anak Anda.
Anda bisa mulai membiasakan makan bersama di meja makan dengan menyiapkan menu sarapan kesukaan anggota keluarga Anda untuk memulai akhir pekan yang menyenangkan. Atau, luangkan satu waktu makan malam bersama di rumah di awal minggu. Selamat mencoba!