.jpg)
Berhubung rumah saya tak dekat ke jalan utama, ojek adalah salah satu alat transportasi sehari-hari untuk keluarga saya. Entah untuk mengantar anak ke sekolah, belanja ke convenience store terdekat, sampai ke mall dekat rumah. Tapi naik ojek ke kantor? Tidak lagi dalam 10 tahun terakhir, karena terlalu jauh untuk terus-menerus berada di boncengan.
Namun Selasa pagi itu, taksi yang jadi andalan saya sedang demo besar-besaran. Satu jam berlalu, taksi yang dipesan tak ada kabarnya. Mau pesan mobil berbasis online, saya cemas karena merekalah objek yang didemo para taksi. Naik bus atau busway, haltenya terlalu jauh. Akhirnya, saya memutuskan memesan ojek berbasis online (yang pastinya lebih murah daripada naik ojek dekat rumah).
Tak sampai 5 menit, datanglah si ojek berseragam hijau. Meluncurlah saya ke kantor bersama si ojek. Inilah debut saya menikmati layanan yang sudah begitu populer dan praktis ini. Rute yang saya pilih, sih, tetap rute rutin saya, yang kebetulan tidak bentrok dengan lokasi demo pagi itu.
Tapi memang beda rasanya melewati rute yang sama dengan lebih dekat, alias tanpa pembatas. Saya lebih memperhatikan bahwa begitu banyak rumah makan Padang sepanjang perjalanan. Meski saya memakai masker, aroma sampah kadang-kadang tercium, dan betapa jalanan (alternatif) di Jakarta padat sekali menjelang masuk kantor. Saya juga berdoa mudah-mudahan tabir surya yang saya pakai punya SPF cukup kuat untuk menahan teriknya Jakarta.
Di atas ojek, saya juga menikmati serunya motor menyelip di antara mobil, sambil menengok kiri-kanan dengan pandangan sebal (tertutup helm juga, sih) karena terganggu asap rokok dari pengendara motor lain (please, deh!). Sesekali saya melirik jam tangan, kira-kira berapa menit, atau jam, waktu yang saya hemat (hampir 30 menit).
Ketika akhirnya sampai di kantor, saya merasa lega karena pilihan saya tak salah. Selasa pagi itu, suasana sama sekali tak kondusif bagi penumpang taksi. Di luar bokong saya yang pegalnya masih terasa sampai lama ("Biasa begitu untuk newbie, kok," kata rekan kerja saya), dan membersihkan wajah lebih intens sebelum tidur, saya tak ragu untuk mengulanginya....
Foto: Nofi Firman



