Meski Anda lebih banyak waktu di rumah di masa pandemi, WFH bisa saja membuat intensitas Anda dengan si kecil berkurang.
Dan si kecil yang sedang asyik mengeksplorasi sekitarnya mungkin tanpa sengaja, karena tidak tahu, makan atau menelan sesuatu yang menyebabkannya keracunan.
Jika Anda menemukan gejala-gejala keracunan pada si kecil, segera lakukan ini:
1. Tanyakan kepada anak, atau minta dia menunjuk apa yang telah dimakan atau diminum.
2. Jika ada botol atau wadah berlabel yang tergeletak di sekitar anak, segera baca labelnya dan ikuti cara penanganan pertama jika terjadi keracunan.
3. Hubungi pusat penangangan keracunan, atau instalasi gawat darurat rumah sakit.
Sebelum membawa si kecil ke rumah sakit, Anda bisa melakukan hal-hal berikut, terutama jJika si kecil dalam keadaan terjaga/sadar dan sifat zat tersebut tidak korosif/iritatif:
1. Bebaskan jalan napasnya
Longgarkan bajunya, lalu bersihkan lubang hidung dan rongga mulut dari berbagai kotoran/sisa bahan racun dengan kain bersih.
2. Berikan air putih, susu atau air kelapa muda agar kekuatan racun berkurang
Usahakan agar anak muntah, jika disarankan oleh dokter atau nakes yang Anda hubungi. Caranya, masukkan jari Anda ke kerongkongan anak dengan posisi anak menunduk.
3. Bawa segera ke dokter atau rumah sakit terdekat
Lakukan jika kondisinya tak kunjung membaik, atau malah menunjukkan gejala lebih parah, misalnya kejang-kejang. Jangan lupa, bawa makanan atau sisa bahan beracun yang diduga menjadi penyebabnya.
4. Penting jika anak menelan bahan kimia bersifat korosif
Contohnya pemutih, soda kaustik, atau minyak tanah. Jika terjadi, jangan pernah mencobanya membuat muntah. Beri anak air dingin/sejuk atau susu untuk mendinginkan yang terbakar dan bawa segera ke rumah sakit.
Pada keadaan gawat, misalnya anak tidak dapat bernapas, atau pingsan, segera bawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.
Foto: Kristin Brown/Unsplash