
Kini kita banyak menjumpai kelompok-kelompok wanita yang membentuk komunitas.
Jika melihat foto-foto mereka di media sosial, sepintas terlihat kesamaan di antara mereka, meskipun masing-masing memiliki latar belakang berbeda. Merasa ‘satu frekuensi’, tak jarang
satu sama lain saling memengaruhi.
“Kalau salah satu melakukan injeksi filler, yang lain pun mengikuti,” psikolog Roslina Verauli mencontohkan. Tak heran bila sepintas lalu penampilan mereka jadi terlihat sama.
Lebih jauh Vera menjelaskan, wanita yang belum bisa ‘menerima’ diri apa adanya—ini tak ada kaitannya dengan usia, sih—umumnya cenderung mudah terpengaruh oleh lingkungan sosialnya. Dan biasanya setiap lingkungan sosial memiliki aturan-aturan tak tertulis yang ‘wajib’ diikuti oleh para anggotanya.
“Nah, biasanya tekanan lingkungan sosial lebih berperan dalam membuat pilihan-pilihan hidup. Termasuk melakukan perawatan tubuh dan wajah, seperti operasi plastik—meski sesungguhnya kita tidak benar-benar membutuhkannya, atau keuangan kita tidak memungkinkan untuk itu,” kata Vera.
Karena itu, pintar-pintar memilih teman, yang tidak memengaruhi kita jika kita punya pilihan berbeda. Lagi pula, pilihan soal kecantikan atau apa pun dalam hidup kita harusnya kita yang menentukan sendiri. Iya, kan?
[Baca juga 5 tipe teman yang mesti dihindari saat reuni]