Transformasi ini terlihat jelas pada koleksi bertajuk “Retronation” dalam Final Show Lomba Perancang Mode 2021 di Jakarta Fashion Week 2022 yang tayang pada 27 November 2021, ketika Frederika Cynthia Dewi hadir sebagai desainer tamu. Koleksi ini terinspirasi City Pop, yang muncul dan populer di Jepang era 1970-1980-an melampaui sekadar genre musik.
Gaya para musisi punggawanya yang khas—seperti Mariya Takeuchi, Anri (Eiko Kawashima), Tatsuro Yamashita—menjadikan City Pop sebuah subkultur yang terus bergulir lintas zaman.
Subkultur itu diadaptasi Frederika Cynthia untuk “Retronation.” “Dari musik itu [City Pop] tercipta sebuah nostalgia yang membuatku come up dengan tema ‘Retronation’ yang berarti ‘retro’ dan ‘coronation’,” kata Erika kepada tim JFW selepas show.
Erika bercerita bagaimana musik City Pop telah mengisi dan mewarnai hari-harinya selama pandemi. Dari pengalaman itulah ia memproses seluruh aspek subkultur yang satu ini ke dalam satu koleksi. Dan konsep ini juga sebuah selebrasi lahirnya label baru, sehingga ia menambahkan kata “coronation.”
Retronation juga mengusung tekstil yang diproses dengan metode hand-drawn untuk mendapatkan warna-warna berani sesuai inspirasi budaya pop Jepang. Metode hand-drawn ini pula yang memungkinkan setiap helai tekstil yang dihasilkan tampil one-of-a kind, menambah nilainya sebagai busana siap pakai yang pantas dikoleksi.
Meski label baru, Erika tidak meninggalkan ciri khas rancangannya yang feminin dengan detail organik yang terjadi baik dari layering maupun aksentuasi tiap helai busana. Koleksi ini juga banyak menghadirkan siluet longgar yang mengutamakan kenyamanan pemakainya.
Foto: Jakarta Fashion Week 2022/Getty Images
Artikel asli dimuat di jakartafashionweek.co.id