
Bagi Anda yang sehari-hari rutin berolahraga, tetap berolahraga saat berpuasa dapat menjaga kebugaran tubuh dan mengurangi efek lemas.
"Yang penting diperhatikan adalah tujuan, intensitas, dan kapan olahraga itu dilakukan," ujar dr. Michael Triangto, Sp.KO dari Rumah Sakit Mitra Kemayoran, Jakarta.
1. Olahraga untuk kebugaran
Olahraga dengan tujuan ini sebaiknya dilakukan pada pagi hari setelah makan sahur karena tubuh dalam keadaan segar, sehingga kita tidak akan mengalami kehausan berlebihan.
"Olahraga untuk kebugaran tidak perlu dilakukan mati-matian, supaya tubuh tidak terlalu banyak mengeluarkan keringat apalagi dehidrasi," lanjut dr. Michael. Misalnya, 70% latihan kardio dan 30% angkat beban dengan tubuh sendiri sebagai beban (sit up dan push up) selama 30-40 menit.
Atau, cukup berjalan kaki sebelum matahari terbit selama 30 menit. "Sementara Anda berjalan, anak-anak bisa mengikuti dengan bersepeda," saran dr. Michael.
2. Olahraga untuk menguatkan otot
Sebaiknya dilakukan sekitar 1,5 sampai 2 jam menjelang berbuka puasa. "Porsinya 50 persen kardio dan 50 persen angkat beban -30 menit untuk latihan kardio seperti jalan cepat, dan 30 menit untuk latihan beban seperti yang ada di pusat kebugaran," kata dr. Michael.
Anda tidak perlu takut kehausan, karena Anda dapat minum begitu azan magrib berkumandang.
Bagi Anda yang ingin melakukan yoga, lakukan pada sore hari menjelang buka puasa, tetapi sebaiknya jangan memilih Bikram Yoga, karena bisa berakibat dehidrasi.
Intinya, berolahraga saat berpuasa harus tetap menjaga kecukupan air. Selain itu, kebutuhan air pada orang yang berpuasa dan tetap berolahraga tentu berbeda dengan orang yang berpuasa tapi tidak berolahraga.
"Cara mudah mendeteksi apakah Anda kurang air atau tidak, perhatikan warna urin," kata dr. Michael. Warna urin yang bening tidak berwarna menandakan tubuh kita cukup air. Bila berwarna kuning terang sampai kuning gelap seperti teh, itu pertanda kurang minum.
Jadi, jangan lupa minum yang banyak setelah berbuka.