
Traveling untuk menjelajah suatu tempat sembari bersenang-senang, tentu sudah biasa. Itulah yang kita lakukan setiap kali traveling untuk mengisi liburan. Tapi, pernahkah Anda melakukan traveling sambil berbagi kepada masyarakat setempat?
Itulah konsep traveling "voluntravelism" yang diperkenalkan oleh Nita Tanzil, pendiri sekaligus CEO Travel Sparks, biro perjalanan wisata pertama di Indonesia yang berbentuk social enterprise. Mengusung motto "Travel with a Cause", Travel Sparks yang diluncurkan pada 14 April 2016 untuk sementara hanya berfokus pada destinasi wisata Pulau Flores, termasuk Pulau Komodo dan sekitarnya, dengan memberdayakan penduduk lokal sebagai pemandu wisata.
Yang menarik, seluruh keuntungan akan didonasikan untuk meningkatkan literasi dan kualitas pendidikan anak-anak Indonesia, khususnya yang tinggal di pelosok Indonesia Timur, melalui Taman Bacaan Pelangi (TBP). Ini adalah organisasi nirlaba yang berfokus mendirikan perpustakan bagi anak-anak untuk meningkatkan minat baca mereka. Kini TBP yang didirikan oleh Nita sejak tahun 2009 itu telah mengelola 37 perpustakaan untuk anak-anak di 37 desa dan 17 pulau di Indonesia Timur.
Meskipun sifatnya tidak memaksa (namanya juga sukarela), Anda sebagai wisatawan bisa meluangkan sedikit waktu liburan Anda untuk membantu kegiatan TBP. Bentuknya bisa dengan menyumbangkan buku-buku untuk TBP, mengajarkan Bahasa Inggris atau keterampilan lainnya kepada anak-anak setempat, atau sekadar menceritakan kepada mereka tentang seluk beluk pekerjaan Anda.
“Ini berguna untuk membukakan wawasan dan cita-cita mereka. Mereka jadi tahu bahwa di luar sana ternyata ada banyak sekali pilihan pekerjaan menarik yang bisa mereka pilih, baik untuk mencari nafkah maupun untuk mengaktualisasikan diri. Selama ini, cita-cita kebanyakan anak-anak Flores dan sekitarnya hanya ada dua pilihan: Menjadi guru atau jadi pastor/biarawati,” kata Nita.
[Baca juga 7 destinasi favorit Nila Tanzil di sini]
Foto: Eva Muchtar, Taman Bacaan Pelangi