
Film ini menampilkan efek visual khusus yang apik, dan rasa old school film monster.
William Randa (John Goodman) dari Monarch, agensi pemerintah yang khusus menangani organisme tak dikenal, dan asistennya, Houston Brooks (Corey Hawkins) berhasil menumpang rombongan Landsat yang akan memetakan pulau misterius di Pasifik Selatan.
Ia minta bantuan militer, dan dikawal Kolonel Packard (Samuel L. Jackson) dan anak buahnya. Kolonel Packard baru saja selesai bertugas di Vietnam, karena Richard Nixon, Presiden AS, baru saja mengumumkan mundurnya pasukan AS dari Perang Vietnam. Ini tahun 1973.
Randa juga menyewa Kapten James Conrad (Tom Hiddleston), mantan tentara Inggris, untuk melacak sesuatu. Fotografer Mason Weaver (Brie Larson) juga ikut untuk dokumentasi. Ada pulau misterius itu, dan melemparkan bom seismik, yang ternyata membuat rombongan helikopter misi ini berantakan. Ada gorila raksasa yang menyerang mereka.
Rombongan yang selamat juga terpencar, namun bisa berkomunikasi untuk saling bertemu, dan menunggu helikopter penyelamat tiga hari kemudian. Di sinilah kelompok-kelompok itu mengalami kejadian-kejadian menakutkan dan menegangkan, karena pulau itu ternyata juga dihuni oleh hewan-hewan purba berukuran raksasa.
Sampai di sini "Kong: Skull Island" tak ubahnya film petualangan biasa. Namun ketika konflik terjadi, barulah film ini ada 'rasa'. Kolonel Packard yang setia pada pasukannya, tapi lupa pada kearifan lokal. Atau Conrad dan Weaver yang bertemu Letnan Marlow (John C. Reilly), yang telah terdampar di pulau itu selama 28 tahun, dan tinggal bersama penduduk asli.
Gorila raksasa itu dipanggil Kong, 'dewa' di pulau itu karena ia melindungi penghuni pulau dari monster lain, sejenis kadal purba raksasa yang muncul dari tanah jika dipancing ledakan api. Kong juga digambarkan punya perasaan, ketika kontak mata dengan para manusia yang mengobrak-abrik teritorinya.
Ada dua alasan kenapa saya menonton film ini. Satu, tentu saja Tom Hiddleston, yang penampilannya flawless, walau menurut saya di film ini ia seperti 'magabut' atau eye candy. Dua, saya punya kenangan manis di masa kecil dengan film "King Kong" (1976), sebagai film monster pertama yang saya tonton di bioskop (walaupun belum cukup umur).
Menonton film yang syutingnya di Gold Coast, Australia, lalu Vietnam, dan Oahu, Hawaii, AS, ini seperti membangkitkan kenangan saya. Ada rasa old school, walau saya kecewa menontonnya dalam IMAX 3D.
Jika Anda menontonnya, jangan lupa tunggu hingga credit title selesai. Di ujung film, ada penampakan beberapa monster, yang mungkin berhubungan dengan reboot film "Godzilla."
Foto: Warner Bros. Pictures