Selain perannya sebagai Black Widow dalam film-film Marvel (hebatnya Black Widow versi Scarlett; ia tidak punya film solo, tapi ia selalu memainkan peran penting di hampir semua film Marvel), Scarlett menunjukkan aksi laga dalam "Lucy."
Dan sekarang ia adalah tokoh utama dalam "Ghost in the Shell," remake film anime tahun 1995 yang punya banyak penggemar, dan menjadi inspirasi trilogi "The Matrix."
Ia adalah Major Mira Killian atau Major, manusia sibernetika alias robot, tapi dengan otak cangkok manusia. Ia bagian dari polisi di Section 9 yang dikepalai Aramaki ("Beat" Takeshi Kitano), di sebuah kota di masa depan. Di zaman itu, gaya hidup robotik sudah lazim, dan Major adalah manusia super pertama dari Hanka, konglomerat yang jadi mitra pemerintah di bidang robotik.
Major dan teman-teman mengejar Kuze (Michael Carmen Pitt), sosok misterius yang meretas di mana-mana, menjadikan orang biasa sebagai pembunuh, yang berniat menghancurkan Hanka. Sementara itu Major mendapat kilasan memori, sehingga ia ingin tahu siapa dirinya sebelumnya.
Dr. Ouelet (Juliette Binoche), yang menciptakan tubuh Major, mengatakan bahwa ia dulunya dibunuh teroris. Tapi memori yang mulai kembali, apalagi setelah pertemuan dengan Kuze, membuat Major menyelidiki masa lalu, dan melawan pemimpin Hanka.
Karena saya belum menonton film animenya, saya menikmati "Ghost in the Shell" dari apa yang saya lihat. Kota furistik yang jelas-jelas di Jepang, tapi sedikit sekali orang berwajah oriental.
Teknik CGI film ini cukup canggih, melukiskan kota masa depan dengan billboard raksasa (yang annoying karena di mana-mana). Setting ini mengingatkan saya pada "The Fifth Element" (1997) dan remake "Total Recall" (2012). Sementara aksi Scarlett, apa boleh buat, mirip "Lucy" (2014) campur "Under the Skin" (2013) namun minus pendalaman.
Penggemar "Ghost in the Shell" versi anime menyalahkan skenario dari film yang disutradarai Rupert Sanders ("Snow White and the Huntsman") ini. Dan ending film ini memang sedikit off, karena malah mengingatkan saya pada "RoboCop" versi lama (1987). Tapi sebagai hiburan tanpa dibanding-bandingkan, film ini masih oke.
Foto: Paramount Pictures